Skripsi Biologi 4

Sunday, March 25, 2012


 Studi Tentang Minat Siswa Terhadap Mata Pelajaran Biologi Pada SLTP Negeri 2 Pangkajene Kabupaten Pangkep


ABSTRAK


Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana minat belajar Biologi siswa dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada SLTP Negeri 2 Pangkajene Kabupaten Pangkep. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas 2 sebanyak 2 kelas yang terambil secara acak. Data dalam penelitian ini dikumpul dengan menggunakan instrumen berupa angket. Data yang terkumpul selanjutnya di analisis dengan statistik deskriptif berupa persentase.
Hasilnya menunujukkan minat belajar biologi siswa berada pada kategori sedang dengan nilai rata-rata skor minat sebesar 115,48 dari 150 skor tertinggi yang mungkin dicapai. Terdapat 63,83 % siswa yang minat belajarnya sedang, 29,79 % tinggi, dan 4,26 % siswa yang minatnya rendah. Sedangkan faktor-faktor kurikulum, 72,34 % faktor dari diri siswa, 70,39 % faktor metode mengajar, dan faktor sarana dan prasarana sebesar 70,07 %.   

BAB  I
PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang

Kualitas dan kuantitas pendidikan sampai saat ini masih merupakan suatu masalah yang paling menonjol dalam setiap usaha pembaharuan sistem pendidikan nasional. Kedua masalah tersebut sulit ditangani secara simultan sebab dalam upaya meningkatkan kualitas, masalah kuantitas terabaikan demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu tidak mengherankan bila masalah pendidikan tidak pernah tuntas dimanapun, termasuk di negara yang maju sekalipun.
Sungguhpun demikian pemerintah, dalam hal ini Depdiknas telah melakukan berbagai upaya dalam mengatasi segala masalah pendidikan. Upaya tersebut hampir mencakup semua komponen pendidikan. Misalnya pembaharuan kurikulum, pembaharuan proses belajar mengajar, peningkatan kualitas guru, pengadaan buku pelajaran, pengadaan dan penyempurnaan sarana dan prasarana belajar, penyempurnaan sistem penilaian, penataan organisasi dan manajemen pendidikan, dan berbagai usaha yang mengarah pada pencapaian hasil pengajaran/pendidikan secara maksimal.
Mengingat pendidikan selalu berkenan dengan upaya pembinaan manusia, maka keberhasilan pendidikan sangat bergantung pada manusianya (Nana Sudjana, 1989). Unsur manusia yang paling menentukan keberhasilan pendidikan adalah guru dan pesrta didik. Dalam hal ini guru dituntut bagaimana ia menjadi tenaga pengajar dan pendidik yang profesional. Di lain pihak peserta didik harus sadar bahwa pendidikan sangat menentukan kemajuan peradaban manusia.
Dalam kegiatan pengajaran, unsur yang penting adalah bagaimana guru dapat merangsang dan mengarahkan siswa dalam belajar, yang pada gilirannya dapat mendorong siswa dalam pencapaian hasil belajar secara optimal. Mengajar dapat merangsang dan membimbing dengan berbagai pendekatan, dimana setiap pendekatan dapat mengarah pada pencapai tuain belajar yang berbeda. Tetapi apapun subyeknya mengajar pada hakekatnya adalah menolong siswa dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan sikap serta ide dan apresiasi yang mengarah pada perubahan tingkah laku dan pertumbuhan siswa.
Berdasar dari uraian di atas tampaknya, masalah pendidikan yang banyak diragukan orang bisa diselesaikan dengan baik. Hal mana semua unsur yang berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar yang maksimal diperhatikan. Hanya saja kenyataan menunjukan, bahwa setiap kali evaluasi pengajaran dilakukan seringkali hasilnya tidak memuaskan, termasuk dalam pengajaran IPA-Biologi umumnya. Tentu saja banyak faktor yang berpengaruh, di antaranya adalah minat belajar siswa terhadap pelajaran yang dimaksud, pantas untuk dipertanyakan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Abu Ahmadi dkk, (1998) bahwa bilamana tidak ada minat seseorang terhadap suatu pelajaran, akan timbul kesulitan dalam belajarnya.

 

B. Rumusan Masalah 

Berdasar dari uraian latar belakang tersebut di atas, maka penulis menganggap penting untuk melakukan penelitian terhadap masalah:
1.  Bagaimana minat belajar siswa SD Negeri Labuang Baji I Makassar terhadap mata pelajaran IPA-Biologi?
2.  Faktor-faktor apa yang mempengaruhi minat belajar siswa SD Negeri Labuang Baji I Makassar terhadap mata pelajaran IPA-Biologi?

 

C. Tujuan Penelitian

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui bagaimana minat belajar siswa SD Negeri Labuang Baji I Makassar terhadap mata pelajaran IPA-Biologi ?
2. Mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi minat belajar siswa SD Negeri Labuang Baji I Makassar terhadap mata pelajaran IPA-Biologi.

D. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang diharapkan penulis dalam penelitian ini antara lain :
1.  Hasilnya diharapkan sebagai bahan masukan bagi insan yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, bahwa penumbuhan minat belajar adalah prasyarat mutlak dalam pencapaian hasil belajar maksimal.
2.  Hasilnya diharapkan menjadi landasan bagi para guru, khususnya guru IPA-Biologi bahwa pemilihan pendekatan dalam belajar IPA-Biologi perlu diperhatikan minat siswa.
BAB  II
TINJAUAN PUSTAKA

A.  Pengertian Minat Belajar

Minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas atau kegiatan (Slameto, 1995). Seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas dan memperhatikan itu secara konsisten dengan rasa senang.
Menurut Kartono (1995), minat merupakan moment-moment dari kecenderungan jiwa yang terarah secara intensif kepada suatu obyek yang dianggap paling efektif (perasaan, emosional) yang didalamnya terdapat elemen-elemen efektif (emosi) yang kuat. Minat juga berkaitan dengan kepribadian. Jadi pada minat terdapat unsur-unsur pengenalan (kognitif), emosi (afektif), dan kemampuan (konatif) untuk mencapai suatu objek, seseorang suatu soal atau suatu situasi yang bersangkutan dengan diri pribadi (Buchori, 1985)
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan. Semua benda yang hidup menjadi obyek dari biologi. Oleh karena itu biologi berobyekkan benda-benda yang hidup. Maka cukup banyak ilmu-ilmu yang tergabung di dalamnya. Biologi sebagai salah satu bidang ilmu pengetahuan juga merupakan objek pada aspek minat. Dengan demikian, bidangbiologi dapat melahirkan reaksi perasaan senag, gembira, dan semangat belajar, begitu pula sebaliknya, tergantung dari kepribadian siswa sendiri apakah menaruh minat yang tinggi terhadap bidang biologi atau tidak (Ahmadi, 1998).
Menurut Hardjana (1994), minat  merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu yang timbul karena kebutuhan, yang dirasa atau tidak dirasakan atau keinginan hal tertentu. Minat dapat diartikan kecenderungan untuk dapat tertarik atau terdorong untuk memperhatikan seseorang sesuatu barang atau kegiatan dalam bidang-bidang tertentu (Lockmono, 1994).
Minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan sebagai hasil dari keikutsertaan dalam suatu kegiatan. Karena itu minat belajar adalah kecenderungan hati untuk belajar untuk mendapatkan informasi, pengetahuan, kecakapan melalui usaha, pengajaran atau pengalaman (Hardjana, 1994).
Menurut Gie (1998), minat berarti sibuk, tertarik, atau terlihat sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu. Dengan demikian, minat belajar adalah keterlibatan sepenuhnya seorang siswa dengan segenap kegiatan pikiran secara penuh perhatian untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai pemahaman tentang pengetahuan ilmiah yang dituntutnya di sekolah.
Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Siswa yang berminat terhadap biologi akan mempelajari biologi dengan  sungguh-sungguh seperti  rajin belajar, merasa senang mengikuti penyajian pelajaran biologi, dan bahkan dapat menemukan kesulitan–kesulitan dalam belajar menyelesaikan soal-soal latihan dan praktikum karena adanya daya tarik yang diperoleh dengan mempelajari biologi. Siswa akan mudah menghafal pelajaran yang menarik minatnya. Minat berhubungan erat dengan motivasi. Motivasi muncul karena adanya kebutuhan, begitu juga minat, sehingga tepatlah bila minat merupakan alat motivasi. Proses belajar akan berjalan lancar bila disertai minat. Oleh karena itu, guru perlu membangkitkan minat siswa agar pelajaran yang diberikan mudah siswa mengerti (Hasnawiyah, 1994).
Kondisi kejiwaan sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar. Itu berarti bahwa minat sebagai suatu aspek kejiwaan melahirkan daya tarik tersendiri untuk memperhatikan suatu obyek tertentu.
Berdasarkan hasil penelitian psikologi menunjukkan bahwa kurangnya minat belajar dapat mengakibatkan kurangnya rasa ketertarikan pada suatu bidang tertentu, bahkan dapat melahirkan sikap penolakan kepada guru (Slameto, 1995).
Minat merupakan salah satu faktor pokok untuk meraih sukses dalam studi. Penelitian-penelitian di Amerika Serikat mengenai salah satu sebab utama dari kegagalan studi para pelajar menunjukkan bahwa penyebabnya adalah kekurangan minat (Gie, 1998).
Menurut Gie (1998), arti penting minat dalam kaitannya dengan pelaksanaan studi adalah :
1.      Minat melahirkan perhatian yang serta merta.
2.      Minat memudahnya terciptanya konsentrasi.
3.      Minat mencegah gangguan dari luar
4.      Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan.
5.      Minat memperkecil kebosanan belajar belajar dalam diri sendiri.
Minat melahirkan perhatian spontan yang memungkinkan terciptanya konsentrasi untuk waktu yang lama dengan demikian, minat merupakan landasan bagi konsentrasi. Minat bersifat sangat pribadi, orang lain tidak bisa menumbuhkannya dalam diri siswa, tidak dapat memelihara dan mengembangkan minat itu, serta tidak mungkin berminat terhadap sesuatu hal sebagai wakil dari masing-masing siswa (Gie, 1995).
Minat dan perhatian dalam belajar mempunyai hubungan yang erat sekali. Seseorang yang menaruh minat pada mata pelajaran tertentu, biasanya cenderung untuk memperhatikan mata pelajaran tersebut. Sebaliknya, bila seseorang menaruh perhatian secara kontinyu baik secara sadar maupun tidak pada objek tertentu, biasanya dapat membangkitkan minat pada objek tersebut.
Kalau seorang siswa mempunyai minat pada pelajaran tertentu dia akan memperhatikannya. Namun sebaliknya jika siswa tidak berminat, maka perhatian pada mata pelajaran yang sedang diajarkan biasanya dia malas untuk mengerjakannya. Demikian juga dengan siswa yang tidak menaruh perhatian yang pada mata pelajaran yang diajarkan, maka sukarlah diharapkan siswa tersebut dapat belajar dengan baik. Hal ini tentu mempengaruhi hasil belajarnya (Kartono, 1995).
Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut.
Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu dipelajari sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya walaupun minat terhadap sesuatu hal tidak merupakan hal yang hakiki untuk  dapat mempelajari hal tersebut.
Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini berarti menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting dan bila siswa melihat bahwa dari hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar siswa akan berminat dan bermotivasi untuk mempelajarinya.
Dengan demikian perlu adanya usaha-usaha atau pemikiran yang dapat memberikan solusi terhadap peningkatan minat belajar siswa, utamanya dengan yang berkaitan dengan bidang studi biologi. Minat sebagai aspek kewajiban bukan aspek bawaan, melainkan kondisi yang terbentuk setelah dipengaruhi oleh lingkungan. Karena itu minat sifatnya berubah-ubah dan sangat tergantung pada individunya.
Minat belajar dapat diingatkan melalui latihan konsentrasi. Konsentrasi merupakan aktivitas jiwa untuk memperhatikan suatu objek secara mendalam. Dapat dikatakan bahwa konsentrasi itu muncul jika seseorang menaruh minat pada suatu objek, demikian pula sebaliknya merupakan kondisi psikologis yang sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Kondisi tersebut amat penting sehingga konsentrasi yang baik akan melahirkan sikap pemusatan perhatian yang tinggi terhadap objek yang sedang dipelajari.
Minat sebagai salah satu aspek psikologis dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang sifatnya dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal). Dilihat dari dalam diri siswa, minat dipengaruhi oleh cita-cita, kepuasan, kebutuhan, bakat dan kebiasaan. Sedangkan bila dilihat dari faktor luarnya minat sifatnya tidak menetap melainkan dapat berubah sesuai dengan kondisi lingkungan. Faktor luar tersebut dapat berupa kelengkapan sarana dan prasarana, pergaulan dengan orang tua dan persepsi masyarakat terhadap suatu objek serta latar belakang sosial budaya (Slameto, 1995).
Menurut Slameto (1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh guru di sekolah dengan cara:
1.      Penyajian materi yang dirancang secara sistematis, lebih praktis dan penyajiannya lebih berserni.
2.      Memberikan rangsangan kepada siswa agar menaruh perhatian yang tinggi terhadap bidang studi yang sedang diajarkan.
3.      Mengembangkan kebiasaan yang teratur
4.      Meningkatkan kondisi fisik siswa.
5.      Memepertahankan cita-cita dan aspirasi siswa.
6.      Menyediakan sarana oenunjang yang memadai.
Minat belajar membentuk sikap akademik tertentu yang bersifat sangat pribadi pada setiap siswa. Oleh karena itu, minat belajar harus ditumbuhkan sendiri oleh masing-masing siswa. Pihak lainnya hanya memperkuat dan menumbuhkan minat atau untuk memelihara minat yang telah dimiliki seseorang (Loekmono, 1994).
Minat berkaitan dengan nilai-nilai tertentu. Oleh karena itu, merenungkan nilai-nilai dalam aktivitas belajar sangat berguna untuk membangkitkan minat. Misalnya belajar agar lulus ujian, menjadi juara, ahli dalam salah satu ilmu, memenuhi rasa ingin tahu mendapatkan gelar atau memperoleh pekerjaan. Dengan demikian minat belajar tidak perlu berangkat dari nilai atau motivasi yang muluk-muluk. Bila minat belajar didapatkan pada gilirannya akan menumbuhkan konsentrasi atau kesungguhan dalam belajar (Sudarnoto, 1994)
Loekmono (1994), mengemukakan 5 butir motif yang penting yang dapat dijadikan alasan untuk mendorong tumbuhnya minat belajar dalam diri seorang siswa yiatu :
1.   Suatu hasrat untuk memperoleh nilai-nilai yang lebih baik dalam semua mata pelajaran.
2.   Suatu dorongan batin untuk memuaskan rasa ingin tahu dalam satu atau lain bidang studi.
3.   Hasrat siswa untuk meningkatkan siswa dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi.
4.   Hasrat siswa untuk menerima pujian dari orang tua, guru atau teman-teman.
5.   Gambaran diri dimasa mendatang untuk meraih sukses dalam suatu bidang khusus tertentu.
Beberapa langkah untuk menimbulkan minat belajar menurut (Sudarnoto, 1994), yaitu :
1.   Mengarahkan perhatian pada tujuan yang hendak dicapai.
2.   Mengenai unsur-unsur permainan dalam aktivitas belajar.
3.   Merencanakan aktivitas belajar dan mengikuti rencana itu.
4.   Pastikan tujuan belajar saat itu misalnya; menyelesaikan PR atau laporan.
5.   Dapatkan kepuasan setelah menyelesaikan jadwal belajar.
6.   Bersikaplah positif di dalam menghadapi kegiatan belajar.
7.   Melatih kebebasan emosi selama belajar.

B.  Faktor yang Mempengaruhi Minat Siswa Belajar IPA-Biologi
Menurut Abdullah (1989), ada beberapa yang mempengaruhi minat sesorang terhadap mata pelajaran tertentu, termasuk dalam mata pelajaran IPA-biologi. Secara keseluruhan faktor tersebut digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa) dan faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa).
Dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat siswa dalam mata pelajaran IPA-Biologi, yang menjadi bahan kajian dalam penelitian ini adalah faktor kurikulum, faktor dari dalam diri siswa, faktor metode mengajar, faktor guru, serta sarana dan prasarana. Untuk lebih jelasnya, pengaruh dari masing-masing faktor tersebut minat belajar IPA-Biologi siswa dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Faktor Kurikulum
Arah pengembangan pengajaran mata pelajaran IPA-Biologi pada masa mendatang tidak dapat terlepas dari tujuan dan fungsi kurikulum yang berlaku saat ini, yaitu kurikulum 1994. Pada Kurikulum 1994 terdapat beberapa fungsi pelajaran IPA-Biologi khususnya di tingkat Sekolah Dasar, adalah :
1.Membantu siswa memahami konsep-konsep IPA-Biologi.
2.Membantu mengembangkan sikap ilmiah dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari.
3.Membantu menggunakan dan mengembangkan keterampilan proses dalam mempelajari konsep-konsep IPA-Biologi.
4.Membantu siswa dalam menerapkan konsep-konsep IPA-Biologi yang dibantu ilmu dasar lainnya dan dikembangkan dalam teknologi.
5.Membantu siswa memahami keteraturan kehidupan makhluk hidup sehingga menimbulkan rasa kagum dan cinta kepada Allah Yang Maha Kuasa.
6.Membantu persiapan siswa untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
7.Meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.
b. Faktor dari dalam Diri Siswa
Siswa adalah sekelompok manusia yang akan diajar, dibimbing, dan dibina menuju pencapaian tujuan belajar yang ditentukan. Siswa juga mempunyai peranan dalam proses belajar mengajar. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar terjadi interaksi antara guru dan siswa, dan antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya, yaitu terjadinya saling tukar informasi dan pengalaman mengarah kepada interaksi proses belajar mengajar yang optimal (Ali, 1993).
Proses belajar mengajar menurut konsep ini, siswa menggunakan seluruh kemampuan dasar yang memilikinya sebagai dasar untuk melakukan berbagai kegiatan agar memperoleh prestasi belajar yang optimal. Dalam hal ini, fungsi guru dalam proses belajar mengajar seperti diungkapkan oleh Sardiman (1992) adalah :
1.Mencari perangsang atau motivasi agar siswa mau melakukan satu tujuan tertentu.
2.Mengarahkan seluruh kegiatan belajar kepada suatu tujuan tertentu
3.Memberi dorongan agar siswa mau melakukan seluruh kegiatan yang mampu dilakukan untuk mencapai tujuan.


c. Faktor Metode Mengajar
Mengajar atau mentransfer ilmu dari guru kepada siswa memerlukan suatu teknik atau metode tertentu. Metode tersebut dengan istilah metode mengajar. Dalam dunia pendidikan telah dikenal berbagai metode mengajar yang dapat digunakan .
Di sekolah atau lembaga pendidikan tertentu terdapat banyak mata pelajaran dan tiap mata pelajaran  mempunyai tujuan-tujuan tersendiri. Untuk mencari tujuan tersebut setiap guru harus memilih metode mengajar yang manakah yang paling tepat untuk mata pelajaran atau pokok bahasan yang akan diajarkannya. Hal tersebut disebabkan karena tidak semua pokok bahasan cocok untuk diterapkan satu mata pelajaran atau pokok bahasan. Oleh karena itu, guru yang mampu menggunakan berbagai metode pengajaran dan menerapkannya dalam proses belajar mengajar akan dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa (Roestiyah, 1993).
d. Faktor Guru
Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh seseorang tanpa memiliki keahlian sebagai guru. Untuk menjadi seorang guru, diperlukan syarat-syarat khusus, apa lagi seorang guru yang profesional yang harus menguasai seluk beluk pendidikan dan mengajar dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu.
Guru merupakan unsur penting dalam keseluruhan sistem pendidikan. Oleh karena itu peranan dan kedudukan guru dalam meningkatkan mutu dan kualitas anak didik perlu diperhitungkan dengan sungguh-sungguh. Status guru bukan hanya sebatas pegawai yang hanya semata-mata melaksanakan tugas tanpa ada rasa tanggung jawab terhadap disiplin ilmu yang diembannya. Dalam pendidikan itu, guru mempunyai tiga tugas pokok yang dapat dilaksanakan sebagai berikut :
1) Tugas profesional
Tugas  profesional  ialah  tugas  yang  berhubungan dengan profesinya.
Tugas profesional ini meliputi tugas mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan.
2) Tugas manusiawi
Tugas manusiawi adalah tugas sebagai manusia. Dalam hal ini baik guru mata pelajaran IPA-Biologi maupun guru mata pelajaran lainnya bertugas mewujudkan dirinya untuk merealisasikan seluruh potensi yang dimilikinya. Guru di sekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Ia harus mampu menarik simpatik sehingga ia menjadi idola siswa. Di samping itu transformasi diri terhadap kenyataan di kelas atau di masyarakat perlu dibiasakan, sehingga setiap lapisan masyarakat dapat mengerti bila menghadapi guru.
3) Tugas kemasyarakatan 
Tugas kemasyarakatan ialah guru sebagai anggota masyarakat dan warga negara seharusnya berfungsi sebagai pencipta masa depan dan penggerak kemampuan. Bahkan keberadaan guru merupakan faktor penentu yang tidak mungkin dapat digantikan oleh komponen manapun dalam kehidupan bangsa sejak dulu terlebih-lebih pada masa kini.
Di samping ketiga tugas pokok tersebut diatas, menurut Muhtar (1992), guru juga berperan sebagai :
a)    Fasilitator perkembangan siswa
Kemampuan dan potensi yang dimiliki siswa tidak mungkin dapat berkembang dengan baik apabila tidak mendapat rangsangan dari lingkungannya. Dalam suasana sekolah, guru diharapkan dengan siswa secara individual telah mempunyai kemampuan dan potensi itu. Dengan kata lain mempunyai peranan sebagai fasilitator dalam mengantarkan siswa ke arah hasil pendidikan yang tinggi mutunya.
b)    Agen pembaharuan
Kehidupan manusia merupakan serangkaian perubahan-perubahan yang nyata. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi ini mengalami kepesatan yang melangit. Dalam hal ini, guru dituntut untuk tanggap terhadap perubahan dan dituntut untuk bertugas sebagai agen pembaharuan dan mampu menularkan kreatifitas dan kesiapan mental siswa.
c)    Pengelola kegiatan proses belajar mengajar
Guru dalam hal ini bertugas mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu dalam menyajikan materi pelajarannya. Guru berperan dan bertugas sebagai pengelola proses belajar mengajar.
d) Pengganti orang tua di sekolah
Guru dalam hal ini harus dapat menggantikan orang tua siswa apabila siswa sedang berada di sekolah. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengganti orang tua, guru-guru harus mampu menghayati hubungan kasih sayang seorang bapak atau seorang ibu terhadap anaknya. Oleh karena itu, guru mampu mengenal suasana siswa di rumah atau dalam keluarganya.
e. Faktor Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana sangat menunjang keberhasilan pengajaran misalnya fasilitas gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, alat peraga dan lain-lain.
Penggunaan alat peraga dalam proses belajar mengajar mempunyai fungsi utama (Nasution, 1990), yaitu :
1.Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis hanya dalam bentuk kata-kata atau lisan belaka.
2.Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, daya indra seperti objek terlalu besar dapat digantikan dengan gambar, film, atau model.
3.Dengan menggunakan media pengajaran secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif siswa, dan
4.Dengan sikap yang unik untuk tiap siswa dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum materi pelajaran yang ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak mengalami kesulitan jika harus diatasi sendiri.

C. Meningkatkan Minat Siswa dalam Belajar Mengajar
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat yang timbul. Menurut Slameto (1988), suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya. Dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas. Siswa yang minat terhadap objek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut.
Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu yang dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya. Walaupun minat terhadap sesuatu hal tidak merupakan hal yang hakiki untuk dapat mempelajari hal tersebut. Asumsi umum menyatakan bahwa minat akan membantu seseorang mempelajari sesuatu (Slameto, 1988).
Mengembangkan minat siswa terhadap mata pelajaran IPA-Biologi pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajari dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini berarti menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, dan memuaskan kebutuhan-kebutuhan. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting, dan bila siswa bahwa hasil dari pengalaman akan membawa kemajuan pada dirinya kemungkinan besar ia akan berminat dan bermotivasi untuk mempelajarinya. Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat pada pada suatu subyek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada (Slameto, 1988).
Di samping memanfaatkan minat yang telah ada, Tanner (1975, dalam Slameto, 1988) menyarankan agar para pengajar juga berusaha membentuk minat-minat baru pada diri sendiri. Ini dapat dicapai dengan jalan memberikan informasi kepada siswa mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pelajaran yang lalu, menguraikan kegunaannya bagi siswa di masa yang akan datang. Roijjakkers (1980, dalam Slameto, 1988) berpendapat bahwa untuk menimbulkan minat-minat baru, dapat dicapai dengan cara menghubungkan bahan pengajaran dengan berita sensasional yang sudah diketahui kebanyakan siswa.
Bila usaha-usaha di atas tidak berhasil, pengajar dapat memakai insentif dalam usaha mencapai tujuan pengajaran. Insentif merupakan alat yang dipakai untuk membujuk seseorang agar melakukan sesuatu yang tidak mau dilakukannya atau yang tidak dilakukannya dengan baik.
Studi-studi eksperintal menunjukkan bahwa siswa-siswa yang secara teratur dan sistematis diberi hadiah karena telah bekerja dengan baik atau karena perbaikan dalam kualitas pekerjaannya, cenderung bekerja lebih baik daripada siswa yang dimarahi atau dikritik karena pekerjaannya yang buruk atau tidak ada kemajuan. Menghukum siswa karena hasil kerjanya yang buruk kurang efektif, bahkan hukuman yang terlalu kuat akan sering menghambat proses belajar tetapi hukuman yang ringan masih lebih baik daripada tidak perhatian sama sekali. Hendaknya para pengajar bertindak bijaksana dalam menggunakan insentif. Insentif apapun yang dipakai perlu disesuaikan dengan diri siswa masing-masing (Slameto, 1988).
BAB III
METODE PENELITIAN

 

A.  Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental, sebab dalam pengumpulan data sebelumnya tidak dilakukan manipulasi terhadap subjek penelitian, jadi hanya berupa penelitian deskriptif yang bersifat kuantitatif.

 

B. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel adalah minat siswa terhadap mata pelajaran IPA-Biologi. Sesungguhnya variabel minat merupakan variabel bebas, karena dapat mempengaruhi kecenderungan belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA-Biologi, yang dalam penelitian ini diungkap apa adanya.

 

C.  Ruang Lingkup Pembahasan dan Definisi Operasional

Ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini difokuskan pada bagaimana minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA-Biologi, dengan mengangkat masalah yang terjadi pada siswa SD Negeri Labuang Baji I Makassar.
Berdasarkan dari ruang lingkup pembahasan di atas, maka dapat didefinisikan secara operasional tentang masalah pokok penelitian ini yaitu; suatu pengkajian dengan melakukan telaah pustaka dan penelitian terhadap minat belajar siswa SD Negeri Labuang Baji I Makassar.

 

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi dan Sampel
Populasi dalam pemilihan ini adalah keseluruhan siswa SD Negeri Labuang Baji I Makassar. Adapun sebaran populasi yang dimaksudkan seperti Tabel I berikut :

Tabel  I

Sebaran Populasi Penelitian
KELAS
JENIS  KELAMIN
JUMLAH
Laki-laki
Perempuan
IVA – IV B
36
44
80
VA – V B
34
46
80
VI A – VI B
33
45
78
Jumlah
103
135
238
2. Sampel
Dalam pengambilan sampel digunakan teknik purpositif random sampling. Dengan teknik tersebut yang terpilih menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas IV, kelas V, dan kelas VI masing-masing sebanyak 2 kelas dengan kalkulasi seperti pada tabel 2.
Tabel 2
Jumlah Sampel Penelitian
Kelas
Jenis  Kelamin
Jumlah

Laki-laki

Perempuan
IV
16
16
32
V
16
16
32
VI
15
15
30
Jumlah
46
46
94

 

E. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa cara yang dilakukan peneliti mengumpulkan data penelitian adalah :
1.   Library research; yaitu mengkaji dan menganalisa literatur yang berhubung dengan masalah yang dibahas.
2.   Field research; yaitu dengan penelitian lapangan yang meliputi:
a. Metode observasi; yaitu mengamati secara langsung suatu obyek. Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data tentang gejala-gejala tertentu dengan jalan mengamat-amati secara langsung selama waktu tertentu, sedemikian rupa sehingga peneliti dapat mengenal apa yang berada di “muka” dan apa yang berada di ”belakang” suatu gejala.
b. Metode interview; interview atau wawancara; merupakan teknik menggali, menemukan atau menjaring informasi secara langsung dengan pedoman wawancara (interview guide).
c. Metode angket; dimaksudkan untuk memperoleh data melalui sejumlah pertanyaan secara tertulis terhadap sampel.

 

F. Teknik Analisis Data

Data yang telah terkumpul selanjutnya diolah dengan deskriptif, kemudian dianalisis kecenderungan-kecenderungan minat belajar sampel terhadap pelajaran IPA-Biologi, yang dianalisis secara induktif dan deduktif.
BAB  IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini disajikan beberapa hal yang merupakan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian.

A. Hasil  Penelitian

1.   Penyajian Data Penelitian
Data penelitian berupa skor minat belajar siswa SDN Labuang Baji I Makassar terhadap pelajaran IPA-Biologi terlihat seperti pada tabel 3 berikut.

Tabel  3

Skor Minat Belajar Siswa Terhadap Pelajaran IPA-Biologi
No. Responden
Skor Minat
No. Responden
Skor Minat
1
2
3
4
1
113
8
112
2
109
9
114
3
126
10
102
4
114
11
112
5
129
12
123
6
121
13
120
7
129
14
121
1
2
3
4
15
109
37
125
16
92
38
93
17
111
39
123
18
107
40
119
19
125
41
109
20
124
42
106
21
101
43
120
22
114
44
116
23
120
45
96
24
125
46
119
25
119
47
127
26
101
48
108
27
123
49
112
28
121
50
116
29
112
51
111
30
85
52
111
31
119
53
120
32
115
54
120
33
112
55
106
34
117
56
110
35
121
57
119
36
119
58
110
1
2
3
4
59
114
77
139
60
112
78
114
61
117
79
109
62
103
80
115
63
110
81
117
64
117
82
123
65
109
83
131
66
113
84
115
67
106
85
119
68
107
86
116
69
123
87
114
70
118
88
131
71
134
89
134
72
125
90
116
73
113
91
112
74
108
92
102
75
137
93
105
76
118
94
126
J u m l a h
10.855
Data penelitian berupa faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa SDN Labuang Baji I Makassar terhadap pelajaran IPA-Biologi dapat dilihat pada Tabel 4 berikut .
Tabel 4
Tabulasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar IPA-Biologi
No .
Faktor
Nomor Angket
Berpengaruh
Jumlah
ya
tidak
f
%
f
%
f
%
1.
Kurikulum
1
70
74,45
24
25,53
94
100


2
79
84,04
15
15,96
94
100


3
86
91,49
8
8,51
94
100


4
90
95,74
4
4,26
94
100


Jml

345,73

5,26




Rata2

86,43

13,56
2.
Dari dalam
diri siswa
5
68
72,34
26
27,66
94
100

6
62
65,96
32
34,04
94
100

7
74
78,72
20
21,27
94
100


Jml

217,02

82,97




Rata2

72,34

27,66


3.
Metode Mengajar
8
63
67,02
31
32,99
94
100

9
64
68,08
30
31,91
94
100


10
74
78,72
20
21,27
94
100


11
69
73,40
25
26,59
94
100


12
65
69,15
29
30,85
94
100


13
62
65,96
32
34,04
94
100


Jml

422,33

177,65




Rata

70,39

29,61


4.
Guru
14
51
54,25
43
45,74
94
100


15
54
57,45
40
42,55
94
100


16
72
76,59
22
23,40
94
100


Jml

188,29

111,69




Rata

62,76

37,23


5.
Sarana/ Prasarana
17
94
100
0
0
94
100

18
53
56,38
41
43,62
94
100


19
62
65,96
32
34,04
94
100


20
63
67,02
31
32,99
94
100


21
63
67,02
31
32,99
94
100


22
94
100
0
0
94
100


23
63
67,02
31
32,99
94
100


24
56
69,15
38
40,42
94
100


Jml

592,55

217,05




Rata

70,07

27,13




2. Pengolahan data Penelitian
Data minat belajar IPA-Biologi pada Tabel 3 selanjutnya dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil terlihat pada tabel 5 berupa distribusi frekuensi.
Tabel  5
Distribusi Frekuensi Skor Variabel Minat Belajar IPA-Biologi
Skor
Kategori
Frekuensi
Potensi (%)
0 – 81
82 – 96
97 – 119
120 – 134
135 - 150
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
0
4
60
28
2
0
4,26
63,83
29, 79
2, 13


94
100
Dari tabel 5 di atas, terlihat bahwa 63,83 % siswa yang memiliki minat belajar IPA-Biologi kategori sedang, hal mana skor rata-rata minat belajar IPA-Biologi sebesar 115,48 yang berada pada interval 97-119 kategori sedang. Dengan demikian maka dapat dikatakan minat belajar IPA-Biologi siswa SDN Labuang Baji I Makassar berada pada kategori sedang.
Data Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar IPA-Biologi pada tabel 4 selanjutnya dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasilnya seperti terlihat pada tabel 6 berupa persentase rata-rata setiap faktor yang mempengaruhi minat belajar IPA-Biologi siswa.
Tabel 6
Persentase Rata-rata setiap Faktor yang Mempengaruhi
Minat Belajar Siswa Terhadap Pelajaran IPA-Biologi.
No
Faktor
Berpengaruh
Ya
Tidak
1.
2.
3.
4.
5.
Kurikulum
Dari dalam diri Siswa
Metode Mengajar
Guru
Sarana dan Prasarana
86.43 %
72,34 %
70,39 %
62,76 %
70,07 %
13,56 %
27,66 %
29,61 %
37,23 %
27,13 %
Untuk lebih jelasnya, pengaruh setiap faktor terhadap minat belajar IPA-Biologi siswa SDN Labuang Baji I Makassar diuraikan berdasarkan urutan faktor pada tabel 6.
1. Faktor Kurikulum
Dari hasil pengisian angket nomor (1) sampai dengan nomor (4) seperti ditujukkan pada Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 94 siswa SDN Labuang Baji I Makassar yang menjadi sampel penelitian, terdapat 86,43 persen responden yang menyatakan bahwa faktor kurikulum berpengaruh terhadap minat belajar IPA-Biologi dan 13,56 % responden yang menyatakan tidak berpengaruh.
Berdasakan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum faktor kurikulum mempunyai pengaruh terhadap minat belajar IPA-Biologi siswa SDN Labuang Baji I Makassar. Hal ini didukung oleh fakta lebih dari 50 persen siswa yang menyatakan bahwa faktor kurikulum berpengaruh terhadap minat belajar IPA-Biologi.
Selanjutnya dari nomor 4 angket pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui pengaruh faktor kurikulum, isi materi pelajaran IPA-Biologi yang terdapat dalam kurikulum 1994 merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi minat belajar IPA-Biologi siswa SDN Labuang Baji I Makassar. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya persentase siswa (95,74 persen) yang memberikan tanggapan positif terhadap pernyataan tersebut.
2. Faktor dari dalam Siswa
Dari hasil pengisian angket nomor (5) sampai dengan nomor (7) seperti ditunjukkan pada tabel 4 menunjukkan bahwa, dari 94 siswa SDN Labuang Baji I Makassar yang menjadi sampel penelitian, terdapat 72,34 persen responden yang mengatakan bahwa faktor dari dalam diri siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar IPA-Biologi, dan 27,66 persen responden yang menyatakan tidak berpengaruh.
Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum faktor dari dalam diri siswa mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar IPA-Biologi siswa SDN Labuang Baji I Makassar. Hal ini didukung oleh fakta lebih dari 50 persen siswa yang menyatakan bahwa faktor dari dalam diri siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar IPA-Biologi.
Selanjutnya dari 3 nomor angket pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui pengaruh faktor dari dalam diri siswa, faktor bakat yang sesuai dengan materi pelajaran IPA-Biologi, merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi prestasi belajar IPA-Biologi siswa SDN Labuang Baji I Makassar. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya presentase siswa (78,33 persen) yang memberikan tanggapan positif terhadap pertanyaan tersebut.
3. Faktor Metode Mengajar Guru
Dari hasil pengisian angket nomor (8) sampai dengan nomor (13), seperti ditunjukkan pada tabel 4 menunjukkan, dari 94 siswa SDN Labuang Baji I Makassar yang menjadi penelitian, terdapat 70,39 persen responden yang menyatakan bahwa faktor metode mengajar guru berpengaruh terhadap prestasi belajar IPA-Biologi, dan 29,61 persen responden yang menyatakan tidak berpengaruh,
Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum faktor metode mengajar guru mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar IPA-Biologi siswa SDN Labuang Baji I Makassar. Hal ini didukung oleh fakta lebih dari 50 persen siswa yang menyatakan bahwa faktor metode mengajar guru berpengaruh terhadap prestasi belajar IPA-Biologi.
Selanjutnya dari 10 nomor angket pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui pengaruh faktor metode mengajar guru, pelaksanaan praktikum merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi prestasi prestasi belajar  siswa SDN Labuang Baji I Makassar. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya persentase siswa (78,72 persen) yang memberikan tanggapan positif terhadap pernyataan tersebut.
4. Faktor Guru
Dari hasil pengisian angket nomor (14) sampai dengan nomor (16) seperti ditunjukkan pada tabel 4 menunjukkan bahwa, dari 94 siswa SDN Labuang Baji I Makassar yang menjadi sampel penelitian, terhadap 62,78 persen responden yang menyatakan bahwa faktor guru berpengaruh terhadap prestasi belajar IPA-Biologi, dan 37,23 persen responden yang menyatakan tidak berpengaruh.
Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum faktor guru mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar IPA-Biologi siswa SDN Labuang Baji I Makassar. Hal ini didukung oleh fakta  lebih dari 50 % siswa yang menyatakan bahwa faktor guru berpengaruh terhadap prestasi belajar IPA-Biologi.
Selanjutnya dari 3 nomor angket pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui pengaruh faktor guru, penggunaan alat bantu mengajar (alat peraga) merupakan faktor paling dominan mempengaruhi prestasi belajar IPA-Biologi siswa SDN Labuang Baji I Makassar. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya prestase siswa (76,59 persen) yang memberikan tanggapan positif terhadap pertanyaan tersebut.
5. Faktor Sarana dan Prasarana
Dari hasil pengisian angket nomor (17) sampai dengan (24) seperti ditunjukkan pada tabel 4 menunjukkan bahwa, dari 94 siswa SDN Labuang Baji I Makassar yang menjadi sampel penelitian, terdapat 70,07 persen responden yang menyatakan bahwa faktor sarana dan prasarana berpengaruh terdapat prestasi belajar IPA-Biologi, dan 27,13 persen responden yang menyatakan tidak berpengaruh.
Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum faktor-faktor sarana dan prasarana mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar IPA-Biologi siswa SDN Labuang Baji I Makassar. Hal ini didukung oleh fakta lebih dari 50 persen siswa yang menyatakan bahwa faktor sarana dan prasarana berpengaruh terhadap prestasi belajar IPA-Biologi.
Selanjutnya dari 8 nomor angket pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui pengaruh faktor guru, keberadaan perpustakaan dan laboratorium merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi prestasi  belajar IPA-Biologi siswa SDN Labuang Baji I Makassar. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya persentase siswa (100 persen) yang memberikan tanggapan positif terhadap pertanyaan tersebut.

B. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada bagian pembahasan ini diuraikan secara terpisah antara pembahasan tentang keadaan minat belajar IPA-Biologi dan faktor-faktor yang mempengauhi minat belajar IPA-Biologi siswa SDN Labuang Baji I Makassar.


1. Minat Belajar IPA-Biologi
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan terhadap data tentang minat belajar IPA-Biologi siswa SDN Labuang Baji I Makassar, menunjukkan bahwa rata-rata minat belajar IPA-Biologi siswa adalam 115,48 dari 150 kemungkinan skor tertinggi yang diperoleh, di mana rata-rata sebesar 115,48  bila dikonsultasikan  dengan kategori dalam distribusi frekuensi, termasuk kategori sedang pada interval nilai 97-119 dengan persentase sebesar 63,83 persen. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa terdapat 29,79 persen siswa yang mempunyai minat dalam kategori tinggi dan hanya 4,26 persen siswa berkategori minatnya rendah.
Berdasar dari kenyataan ini, maka dapat diasumsikan bahwa dengan kondisi minat seperti itu dapat diduga bahwa tidaklah terlalu sukar mengarahkan siswa SDN Labuang Baji I Makassar dalam belajar IPA-Biologi. Hal ini sesuai dengan pendapat Kartono (1995), bahwa dengan  minat yang cukup terhadap sesuatu, maka tidak sukar mencapai tujuan yang dimaksud dari apa yang diminati itu. Asumsi penulis juga sejalan dengan pendapat yang mengatakan bahwa dengan adanya minat belajar, maka pada gilirannya akan menumbuhkan konsentrasi atau kesungguhan dalam belajar (Sudarmono, 1994).

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar IPA-Biologi
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar IPA-Biologi siswa SDN Labuang Baji I Makassar dapat berupa faktor-faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa) maupun faktor internal (faktor dari dalam diri siswa).
Dari 4 faktor eksternal (faktor dari luar siswa) yang diamati dalam penelitian ini yang dapat mempengaruhi prestasi belajar IPA-Biologi siswa SDN Labuang Baji I Makassar, berdasarkan hasil analisis data terungkap bahwa faktor eksternal yang meliputi: kurikulum, metode mengajar yang diterapkan guru, profil guru serta kelengkapan sarana/prasarana belajar mempunyai pengaruh yang cukup besar. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya persentase siswa yang memberikan tanggapan bahwa faktor-faktor tersebut berpengaruh siswa yang memberikan tanggapan bahwa faktor-faktor tersebut berpengaruh terhadap prestasi belajar mereka terhadap mata pelajaran IPA-Biologi, yaitu masing-masing: faktor kurikulum 86,43 persen, faktor metode mengajar 70,39 persen, faktor guru 62,76 persen serta faktor sarana dan prasarana 70,07 persen.
Selanjutnya berdasarkan hasil analisis data juga terungkap bahwa faktor internal (faktor dari dalam diri siswa) juga mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar IPA-Biologi siswa SDN Labuang Baji I Makassar. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya persentase siswa yang memberikan tanggapan bahwa faktor tersebut sangat mempengaruhi, yaitu sebesar 72,34 persen.
Dari kelima faktor yang diamati dalam penelitian seperti yang telah diuraikan di atas, faktor kurikulum merupakan faktor pertama yang paling dominan mempengaruhi prestasi belajar IPA-Biologi siswa SDN Labuang Baji I Makassar. Dalam hal ini adalah isi materi pelajaran IPA-Biologi seperti yang dijabarkan dalam kurikulum 1994 yang akan dipelajari oleh siswa dipandang dapat mengarahkan siswa dalam belajar. Hal ini sejalan dengan salah satu tujuan yang terkandung dalam kurikulum 1994, yaitu membantu siswa dalam memahami konsep-konsep IPA-Biologi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (Anonim, 1993).
Faktor kedua yang mempunyai pengaruh cukup besar adalah faktor dari dalam diri siswa sendiri. Dalam hal ini, dari 3 nomor pertanyaan yang diajukan, faktor bakat merupakan faktor dari dalam diri siswa yang sangat mempengaruhi prestasi belajar IPA-Biologi siswa SDN Labuang Baji I Makassar. Hal ini dipertegas oleh Suryabrata (1988), yang menyatakan bahwa: “Belajar pada bidang yang sesuai dengan bakat seseorang akan memperbesar kemungkinan berhasilnya usaha itu. Kemampuan itu baru akan terealisasikan menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar.
Faktor ketiga yang mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar IPA-Biologi siswa SDN Labuang Baji I Makassar adalah metode mengajar yang digunakan oleh guru. Dari 3 nomor pertanyaan yang diajukan, menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan materi pelajaran yang akan disajikan sangat mempengaruhi prestasi siswa, misalnya metode eksperimen atau praktikum. Hal ini dimungkinkan karena tidak ada satupun metode mengajar IPA-Biologi. Demikian pula sebaliknya tidak satupun materi pelajaran IPA-Biologi cocok diajarkan dengan semua metode mengajar. Oleh karena itu, guru yang mampu menggunakan berbagai metode pengajaran dan menerapkannya dalam proses belajar mengajar IPA-Biologi akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa (Roestiyah, 1993).
Selanjutnya faktor keempat yang juga mempengaruhi prestasi belajar IPA-Biologi siswa SDN Labuang Baji I Makassar adalah faktor guru. Dari 3 nomor pertanyaan yang diajukan, alat bantu mengajar (alat peraga) oleh guru merupakan faktor yang sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hudoyo (1984) bahwa: “Salah satu cara untuk memperlancar proses belajar mengajar IPA-Biologi adalah dengan mengubah situasi abstrak ke situasi konkrit, yakni menggunakan alat peraga”.
Komponen kelima yang ikut mempengaruhi prestasi belajar IPA-Biologi siswa SDN Labuang Baji I Makassar adalah kelengkapan sarana dan prasarana untuk belajar. Dari 8 nomor pertanyaan yang diajukan, pengadaan perpustakaan dan laboratorium serta kelengkapannya sebagai tempat pelaksanaan praktikum, merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Perlunya pengadaan  sarana tersebut, khususnya laboratorium dalam pembelajaran IPA-Biologi sejalan dengan pernyataan Usman (1994) bahwa: “Memberikan pelajaran kepada siswa di kelas yang dilanjutkan dengan kegiatan praktikum yang dapat menunjang teori secara ilmiah sehingga teori yang diberikan akan lebih berkesan dan mantap dalam ingatan siswa”.
BAB  V
PENUTUP

 

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan :
1. Minat belajar biologi siswa SDN Labuang Baji I Makassar berada pada kategori sedang dengan nilai rata-rata skor minat sebesar 115,48 dari 150 skor tertinggi yang mungkin dicapai. Terdapat 63,83 % siswa, minat belajarnya terhadap pelajaran biologi kategori sedang, 29,79% siswa kategori tinggi, dan hanya 4,26 % kategori rendah.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar biologi siswa SDN Labuang Baji I Makassar adalah kurikulum sebesar 82,43 %, diri siswa sebesar 72,34 %, metode mengajar sebesar 70,39 %, guru sebesar 62,76 %, dan faktor sarana serta prasarana sebesar 70,07 %.

B. Saran-saran
Berkaitan dengan kesimpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka penulis mengajukan saran berupa:
1. Sedapat mungkin guru-guru biologi menjadikan hasil penelitian ini untuk meningkatkan hasil pengajaran biologi.
2.    Agar guru-guru khususnya guru biologi dapat membantu siswa menumbuhkan dan menguatkan minat belajar siswa sesuai dengan pendekatan didaktik.
3.   Bagi peneliti selanjutnya sedapat mungkin menggunakan hasil penelitian ini dan mengembangkannya. Misalnya dengan menguraikan prestasi belajar biologi.


DAFTAR  PUSTAKA

Abdurrahman, H. Pengelolaan Pengajaran. Cet; III. Ujungpandang: Bintang Selatan. 1991.
Ahmadi, Abu. Didaktik Metodik. Cet.II; Semarang: CV. Toha Putra. 1998
Ali, M. Guru dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. 1993.
Buchari. Psikologi Pendidikan. Jakarta. Aksara Baru. 1985.
Gie. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Liberti. 1995.
Hardjana. Kiat Sukses di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Kanisius. 1994.
Hasnawiyah. Minat dan Motivasi Siswa terhadap Jurusan Biologi pada SMA di Ujungpandang. Skripsi FPMIPA IKIP Ujungpandang.
Hudoyo, H. Pengembangan Kurikulum. Surabaya: Usaha Nasional. 1984.
Kartono, K. Bimbingan Belajar di SMU dan Perguruan Tinggi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 1995.
Loekmono. Belajar Bagaimana Belajar. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994.
Muhtar. Pedoman Bimbingan Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PGK & PTK Dep.Dikbud. 1992
Nasution, S. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Cet. IV; Jakarta. PT. Bina Aksara. 1988
Purwanto, M. Ngalim. Psikologi Pendidikan. Cet. V; Bandung: Remaja Pusokarya. 1990.
Roestiyah. Didaktik Metodik. Jakarat: Bina Aksara. 1993.
Sardiman, A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Cet. IV; Jakarta: Rajawali Pers. 1992.
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Cet. II; Jakarta: Rineka Cipta. 1995.
Sudarmono. Tuntunan Metodologi Belajar. Jakarta: Grasindo. 1994.
Usman, H. Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar. Ujungpandang: FIP IKIP Ujungpandang. 1994
Utuh, Harun. Proses Belajar Mengajar. Cet. I; Surabaya: Usaha Nasional. 1987
Walgito, Bimo. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Cet. II; Jakarta: Andi Offset. 1993.




Lampiran  1.

ANGKET MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN BIOLOGI PADA SLTP NEGERI 2 PANGKAJENE KAB. PANGKEP

Pengantar

Pada lembar berikut ini, diajukan sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan minat belajar Anda terhadap mata pelajaran biologi. Anda diminta memilih salah satu jawaban dari 5 pilihan jawaban yang sesuai dengan keadaan atau pendapat anda yang sebenarnya. Jawaban Anda dalam angket ini tidak mempengaruhi prestasi belajar Anda di sekolah dan dijamin kerahasiaannya.

Petunjuk Pengisian
1.   Tulislah nama serta jenis kelamin Anda dengan jelas.
      a.    N a m a                :
      b.   Jenis Kelamin      :
2.   awablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda (√ ) pada tempat yang tersedia.
3.   Pilihlah :
      SS     =    Sangat Setuju, artinya jika Anda merasa bahwa pernyataan itu benar-benar sesuai dengan keadaan diri Anda.
      S       =    Setuju, artinya jika Anda merasa bahwa pernyataan itu lebih banyak sesuai daripada tidak sesuai dengan keadaan diri Anda.
      R       =    Ragu, artinya jika Anda merasa bahwa pernyataan itu tidak bisa dipertanggungjawabkan.
      TS     =    Tidan Setuju, artinya jika Anda merasa bahwa pernyataan itu lebih banyak tidak sesuai dengan keadaan diri Anda.
      STS   =    Sangat Tidak Setuju, artinya jika Anda merasa bahwa pernyataan itu sungguh tidak ssuai dengan keadaan diri Anda.
Atas kesediaan Anda dalam menjawab angket ini penulis mengucapkan terima kasih.     
Wassalam,
Penulis
No.
Pernyataan
Tanggapan
SS
S
R
TS
STS
A
Waktu yang digunakan





1.
Saya selalu menggunakan waktu luang untuk membaca buku tentang biologi





2.
Saya merasa tugas biologi yang diberikan sangat menyita waktu.





3.
Saya merasa jam pelajaran biolobi yang ada sekarang ini masih kurang, sehingga perlu ditambah.





4.
Menyesal sekali rasanya bila waktu luang saya berkurang, karena harus menyelesaikan tuas-tugas biologi.





5.
Saya berusaha memanfaatkan waktu yang kosong untuk belajar biologi apabila guru berhalangan hadir





6.
Waktu luang selalu saya gunakan untuk bermain bersama teman-teman.





7.
Setiap kali ada lomba pengetahuan tentang biologi, saya selalu berusaha  untuk dapat ikut berpartisipasi.





8.
Bila ada lomba pengetahuan tentang biologi saya tidak berpartisipasi.





B.
Frekuensi  Kehadiran





1.
Saya selalu rajin ke sekolah bila ada pelajaran biologi





2.
Jika ada praktikum biologi saya jarang hadir





3.
Saya selalu hadir mengikuti pelajaran biologi di sekolah





4.
Saya tidak ke sekolah jika ada jam pelajaran biologi





5.
Jika ada praktikum biologi saya selalu hadir





6.
Saya malas mengikuti les biologi



















C
Perhatian
SS
S
R
TS
STS
1.
Saya selalu memusatkan perhatian pada saat jam pelajaran biologi sedang berlangsung





2.
Saya selalu sulit berkonsentrasi  pada saat jam pelajaran biologi





3.
Jika ke toko buku yang pertama kali menarik perhatian saya adalah buku-buku tentang biologi





4.
Buku-buku biologi tidak menarik untuk dipelajari.





5.
Salah satu yang menarik perhatian saya dalam mempelajari biologi yaitu adanya gambar.





6.
Saya merasa bahwa pelajaran ilmu sosial lebih menarik dipelajari daripada pelajaran biologi.





7.
Saya sangat tertarik untuk melakukan percobaan-percobaan biologi di rumah.





8.
Program-program siaran pendidikan tentang biologi  di televisi tidak menarik perhatian saya.





9.
Saya merasa penjelasan yang diberikan oleh guru biologi itu sangat menarik untuk didiskusikan bersama teman-teman.





10.
Saya selalu gelisah pada saat selalu mengikuti pelajaran biologi.





D.
Keaktifan dalam menyelesaikan tugas





1.
Saya selalu mengerjakan pekerjaan rumah biologi dengan baik.





2.
Jika ada pekerjaan rumah biologi saya jarang mengerjakannya.





3.
Saya selalu mendiskusikan dengan teman-teman jika ada tugas pelajaran biologi yang sulit.





4.
Saya merasa tugas-tugas biologi terlalu memberatkan.





5.
Saya selalu berusaha menyelesaikan soal-soal biologi karena memudahkan saya dalam belajar biologi.





6.
Saya agak malas mengerjakan soal-soal biologi yang ada pada buku paket.





     
Lampiran II. ANGKET PENELITIAN
A. PENGANTAR
1.  Penyebaran angket ini dimaksudkan untuk mendapatkan data guna kelengkapan penyusunan skripsi penulis yang berjudul “Studi tentang Minat Belajar Siswa terhadap Mata Pelajaran Biologi pada SLTP Negeri 2 Pangkajene Kab. Pangkep”.
2.  Pemberian angket ini tidak ada hubungannya dengan nilai mata pelajaran Biologi Anda, karena itu diharapkan aar Anda menjawab pertanyaan dalam angket ini dengan sejujur-jujurnya.
3.  Berilah tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban yang menurut Anda paling sesuai dengan keadaan sbenarnya.
B.   IDENTITAS RESPONDEN
1.  N a m a             : ……………………………….
2.  N I P                : ……………………………….
3. Kelas                 : ……………………………….
C. PERTANYAAN
1. Apakah orang tua Anda tahu atau pernah membaca Kurikulum 1994, tentang mata pelajaran ?
     a. ya                                       b. tidak
2.  Apakah orang tua selalu mengarahkan Anda untuk mempelajari Biologi ?
     a. ya                                       b tidak
3.  Apakah Anda pernah membaca kurikulum 1994 tentang mata pelajaran IPA-Biologi
     a. ya                                       b tidak
4.  Menurut Anda, apakah kurikulum1994 mata pelajaran IPA-biologi dapat mengarahkan Anda dalam mempelajari materi biologi ?      
     a. ya                                       b tidak
5.  Apakah materi pelajaran biologi sesuai dengan kemampuan Anda ?
     a. ya                                       b tidak
6.  Apakah dalam mempelajari materi biologi perlu berdiskusi dengan orang lain, misalnya teman ?
     a. ya                                       b tidak
7.  Apakah materi pelajaran biologi sesuai dengan bakat Anda ?
     a. ya                                       b tidak
8.  Apakah metode (cara) mengajar yang digunakan oleh guru Anda dalam menjelaskan materi pelajaran biologi menarik bagi Anda ?
     a. ya                                       b tidak
9.  Menurut Anda, apakah setiap konsep biologi yang diajarkan perlu ditunjang dengan praktikum?
     a. ya                                       b tidak
10.  Apakah pelaksanaan praktikum membantu Anda dalam memahami konsep biologi yang diajarkan?
     a. ya                                       b tidak
11.  Apakah Anda senang bila praktikum biologi?
     a. ya                                       b tidak
12.  Apakah gaya mengajar guru biologi Anda dapat mempercepat pemahaman Anda tentang konsep yang diajarkan?
       a. ya                                       b. tidak
13.  Apakah Anda senang dengan guru biologi Anda?
       a. ya                                       b. tidak
14.  Bila Anda tidak melakukan tugas yang diberikan oleh guru biologi Anda, apakah guru Anda memberikan hukuman kepada Anda?
       a. ya                                       b. tidak
15.  Apakah Anda senang bila guru biologi Anda menembalikan pekerjaan anda walaupun nilai anda rendah?
       a. ya                                       b. tidak
16.  Apakah sekolah Anda mempunyai perpustakaan?
       a. ya                                       b. tidak
17.  Apakah guru biologi Anda selalu menggunakan alat bantu mengajar setiap memberikan materi?
       a. ya                                       b. tidak
18.  Apakah di Perpustakaan Anda mendapatkan buku paket biologi?
       a. ya                                       b. tidak
19.  Selain buku paket biologi, apakah di perpustakaan terdapat buku-buku lain yang berhubungan dengan pelajaran biologi?
       a. ya                                       b. tidak
20.  Menurut Anda, apakah setiap memberikan materi pelajaran biologi guru perlu menggunakan alat peraga?
       a. ya                                       b. tidak
21.  Menurut Anda, apakah penggunakan alat peraga membantu Anda dalam memahami pelajaran biologi yang diajarkan>
       a. ya                                       b. tidak
22.  Apakah sekolah Anda memiliki Laboratorium?
       a. ya                                       b. tidak
23.  Apakah Laboratorium tersebut memiliki perlengkapan (alat dan bahan) untuk praktikum biologi?
       a. ya                                       b. tidak
24.  Apakah di rumah Anda memiliki tempat belajar khusus?
       a. ya                                       b. tidak







0 komentar:

Post a Comment

 

Pengikut

Copyright © ZONA SKRIPSI All Rights Reserved • Design by Dzignine
best suvaudi suvinfiniti suv