PENGARUH PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK) TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH MANBAIL FUTUH
BEJI – JENU –
TUBAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kurikulum berasal dari bahasa Inggris
“Curriculum” berarti Rencana Pelajaran. (S. Wojowasito-WJS.
Poerwadarminta, 1980 : 36.).
Secara istilah, kurikulum adalah
“seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. (Depag. RI. Dir. Jen. Kelembagaan
Agama Islam, 2004 : 2).
Dari pengertian tersebut kurikulum
sangat besar pengaruhnya dalam proses belajar mengajar disekolah, yang
merupakan jembatan untuk tercapainya suatu tujuan Pendidikan Nasional.
Pada perkembangan dan perubahan yang
terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia
tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan
dan tehnologi, serta seni dan budaya. Perkembangan dan perubahan yang secara
terus menerus menuntut perlunya sistem Pendidikan Nasional termasuk
penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan
menyesuaikan diri dengan perubahan zaman tersebut.
Atas dasar tuntutan tersebut maka
diperlukan suatu upaya peningkatan mutu pendidikan termasuk yang
diselenggarakan di madrasah, yang dilakukan secara menyeluruh mencakup
pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya, yakni aspek-aspek
moral/akhlaq, pengetahuan, kesehatan, ketrampilan dan seni. Pengembangan
pendidikan di madrasah dilakukan sesuai dengan kebutuhan, kondisi dan jatidiri
madrasah pada seluruh aspeknya. Pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada
peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup yang diwujudkan melalui pencapaian
kompetensi peserta didik untuk bertahan hidup, menyesuaikan diri, dan berhasil
dimasa datang. Dengan demikian peserta didik memiliki ketangguhan, kemandirian,
dan jatidiri yang dikembangkan melalui kesinambungan. Oleh karena itu
diperlukan penyempurnaan kurikulum yang berbasis pada kompetensi peserta didik.
Penyempurnaan kurikulum ini dilandasi
oleh kebijakan-kebijakan yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan
sebagai berikut :
- UUD 1945 dan Pembukaannya.
- Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional.
- Undang-Undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, dan
- Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom.
Undang-Undang No. 22 tahun 1999
tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom
berimplikasi terhadap kebijakan pengelolaan pendidikan dari yang bersifat
sentralistik ke desentralistik juga berimplikasi terhadap penyempurnaan
kurikulum sekolah.
Penyempurnaan kurikulum tersebut
mengacu pada Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, yang berkenaan dengan pasal-pasal sebagai berikut :
- Pasal 3 yang menyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk waktu serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
- Pasal 35 Ayat (1), yang menyatakan bahwa Sstandart Nasional Pendidikan terdiri atas standart isi, proses kompotensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembayaran, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala.
- Pasal 37 Ayat (1), yang menyatakan bahwa pendidikan dasar dan menengah wajib memuat : Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, Matematika, Ilmu Pentahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani dan Olah Raga, Ketrampilan/kejuruan, dan Muatan Lokal.
Berdasarkan uraian diatas, maka
penulis tergugah mengangkat permasalahan yang dimaskud sebagai bukti bahwa
kurikulum berbasis kompetensi akan lebih cocok dengan tujuan Pendidikan
Nasional. Dan penulis ingin meneliti terhadap hasil belajar siswa di MTs.
Manbail Futuh dengan menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
B. Penegasan Judul
Untuk mempermudah pemahaman terhadap
judul skripsi ini penulis perlu menjelaskan variabel-variabel yang ada dalam
judul, yaitu :
1.
Penerapan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK), sebagai variabel bebas.
-
Penerapan adalah pemasangan,
pengenaan ; perihal mempraktikkan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988 : 935).
-
Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) adalah “suatu konsep menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan
(kompetensi) tugas-tugas dengan standart performansi tertentu, sehingga
hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik berupa penugasan terhadap
seperangat kompetensi tertentu”. (E. Mulyasa, 2003 : 39).
-
2.
Hasil belajar siswa sebagai
variabel terikat.
Menurut S.
Nasution (1983 : 3), hasil belajar atau prestasi siswa adalah “hasil yang telah
dicapai dalam bentuk perubahan kelakuan anak berdasarkan pengalaman dan
pelatihan”.
Sedangkan
menurut Sumartono (1976 : 8) tes hasil belajar adalah “suatu nilai yang
menunjukkan hasil tertinggi dalam belajar yang dapat dicapai menurut kemampuan
anak dalam bidang studi tertentu”.
Berdasarkan
pengertian-pengertian diatas yang dimaskud dengan judul skripsi ini adalah
Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) di Madrasah Tsanawiyah Manbail
Futuh sejauh mana berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
C. Alasan Pemilihan Judul
Penulisan skripsi ini mempunyai alasan sebagai berikut :
1.
Kurikulum merupakan komponen
yang amat penting di dunia pendidikan, karena kurikulum merupakan suatu usaha
yang menjembatani tercapainya Pendidikan Nasional.
2.
Kurikulum Berbasis Kompetensi
baru diterapkan secara nasional pada tahun 2004-2005 sehingga sangat perlu
sendini mungkin diadakan penelitian.
3.
Hasil belajar siswa merupakan
suatu tahapan yang harus dicapai dalam pebelajaran sebagai tolak ukur dari
keberhasilan penerapan suatu kurikulum.
D. Rumusan Masalah
Problematika yang sesuai dengan
judul skripsi atas dasar pertimbangan latar belakang masalah, maka penulis
mengemukakan yang perlu dipecahkan sebagai berikut :
1.
Bagaimana Pelaksnaan Kurikulum
Berbasis Kompetensi di Madrasah Tsanawiyah Manbail Futuh.
2.
Bagaimana hasil belajar yang
dicapai di Madrasah Tsanawiyah Manbail Futuh.
3.
Bagaimana Pengaruh Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) terhadap hasil belajar di Madrasah Tsanawiyah Manbail
Futuh.
E. Tujuan Pembahasan
Tujuan penulis dalam pembahasan
ini sesuai dengan rumusan diatas ialah :
1.
Ingin mengetahui Pelaksanaan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) di Madrasah Tsanawiyah Manbail Futuh.
2.
Ingin mengetahui hasil belajar
yang dicapai siswa di Madrasah Tsanawiyah Manbail Futuh.
3.
Ingin mengetahui pengaruh
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) terhadap hasil belajar siswa di Madrasah
Tsanawiyah Manbail Futuh.
F. Metodologi Pembahasan
Dalam pembahasan skripsi ini
dengan berdasarkan pada data-data pustaka sebagai landasan teori, penulis
menggunakan tiga metode pembahasan yaitu :
1.
Metode induksi yaitu suatu cara
berfikir berdarkan pengalaman-pengalaman khusus menuju kebenaran umum. (Arief Furchan,
1982 : 29).
2.
Metode deduksi yaitu suatu
proses berfikir yang bertolak dari pernyataan yang bersifat umum ke pernyataan
yang bersifat khusus dengan memakai kaidah logika tertentu. (Arief Furchan,
1982 : 22).
G. Hipotesa
Hipotesa
adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis
dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya.
“Ada dua jenis hipotesis yang gunakan dalam penelitian :
1.
Hipotesis kerja atau hipotesa
alternatif (Ha). Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel x
dan y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok.
2.
Hipotesis nol (null
hypotheses) disingkat Ho atau hipotesis statistik, karena biasanya dipakai
dalam penelitian yang bersifat statistik yaitu diuji dengan statistik.
Hipotesis nol menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua variabel atau tidak
adanya pengaruh variabel x terhadap variabel y”. (Suharsimi Arikunto, 1993 :
65).
Hipotesa yang penulis gunakan dalam skripsi ini adalah hipotesa
alternatif atau hipotesa kerja (Ha) yang berbunyi: “Ada pengaruh penerapan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) terhadap hasil belajar siswa di Madrasah
Tsanawiyah Manbail Futuh”.
H. Sistematika Pembahasan
Dalam sistematika pembahasan skripsi ini terdiri dari beberapa
bagian yang merupakan pelengkap atau pendukung suatu karya ilmiah. Bagian depan
memuat Halaman Judul, Pengesahan, Motto, Kata Pengantar dan Daftar Isi. Dan
bagian belakang memuat Daftar Kepustakaan dan beberapa lampiran yang
diperlukan.
Pada bagian isi merupakan inti pokok skripsi yang terdiri dari lima
bab yang dibagi atas sub bab-bab.
Bab satu adalah Pendahuluan, yang
meliputi : Latar Belakang Masalah, Penegasan Judul, Alasan Pemilihan Judul,
Rumusan Masalah, Tujuan Pembahasan, Metodologi Pembahasan, Hipotesa,
Sistematika Pembahasan.
Bab dua adalah Landasan Teori :
yang meliputi Pembahasan tentang KBK meliputi pengertian KBK, Pengertian
Kompetensi dalam KBK, Karakteristik KBK, Komponen-komponen dalam KBK dan
Evaluasi dalan KBK ; Pembahasan mengenai hasil belajar siswa meliputi, Pengertian
hasil belajar, dan Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ; Pengaruh,
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dalam hasil belajar siswa.
Bab tiga adalah Metodologi
Penelitian, yang meliputi Populasi dan Sampel, Metode Pengumpulan Data, Tehnik
Analisa Data.
Bab empat adalah Hasil Laporan
Penelitian, yang meliputi Latar Belakang, Penyajian Data, dan Analisa Data.
Bab lima adalah penutup pada bab
ini meliputi Kesimpulan dan Saran-saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pembahasan
Tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Pengertian
Kurikulum Berbasis Kompetensi (Competency-Based Curriculum) adalah
kurikum pendidikan yang menjadikan kompetensi sebagai acuan pencapaian tujuan
pendidikan (Competency-Based Curriculum). (Nurhadi, Burhan Yasin, Agus Gerrad
Senduk, 2004 : 111).
Dari pengertian tersebut di atas
dapat disimpulan bahwa Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dalam pencapaian
tujuan pendidikan menggunakan strategi pembelajaran agar peserta didik bisa
terhadap pelajaran yang telah dipelajari bukan hanya sekedar tahu.
Pengertian
Kompetensi didalam Kurikulum Berbasis Kompetensi
Menurut MC Ashan (1981 : 45) yang
dikutip oleh Mulyasa “Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, ketrampilan dan
kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya,
sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognetif efektif dan psykomotorik
dengan sebaik baiknya”. (Mulyasa, 2002 : 38).
Menurut Finch dan Crumkilton (1979
: 222) yang dikutip oleh Mulyasa : “mengartikan kompetensi sebagai penguasaan
terhadap suatu tugas, ketrampilan, sikap dan apresiasi yang diperlukan untuk
menunjang keberhasilan”. (Mulyasa, 2002 : 38).
Dengan beberapa pengertian tersebut
diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa kompetensi mencakup tugas,
ketrampilan, sikap dan apresiasi yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk
dapat melaksanakan tugas-tugas pembelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan
tertentu.
Karakteristik
Kurikulum Berbasis Kompetensi Dep.Dik.Nas (2002) mengemukakan bahwa Kurikulum
Berbasis Kompetensi memiliki karakteristik sebagai berikut :
“ 1.
Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun
klasikal.
2.
Berorientasi pada hasil belajar
(Learning Outcomes) dan keberagaman.
3.
Penyampaian dalam pembelajaran
menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
4.
Sumber belajar bukan hanya
guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
5.
Penilaian menekankan pada
proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu
kompetensi”. (Mulyasa, 2002 : 42).
Berpijak dari karakteristik tersebut dapat dijabarkan
bahwa :
Ad.1. Dalam mencapai kompetensi siswa, guru bukan
hanya menentukan materi saja, namun harus bisa mencapai tercapainya kompetensi.
Dan diakhiri semester tak ada lagi guru mengeluh : “saya belum menuntaskan
materi”. Karena pada setiap proses pembelajaran mengenai suatu satuan bahasan
tertentu sudah diberikan informasi dan petunjuk pelaksanaan terhadap peserta
didik, bagaimana melakukannya, dan sumber belajar apa yang harus digunakan.
Ad.2. Dari hasil belajar memungkinkan peserta didik
mengalami kemajuan belajar yang berbeda yakni sesuai dengan kemampuannya dalam
menyerap materi pelajaran, yaitu dalam upayanya belajar mengetahui (learning
how to know), belajar melakukan (learning how to do), belajar
menjadi diri sendiri (learning how to be) dan belajar hidup dalam
beragaman (learning how to live together). Sehingga dengan kemampuan
yang berbeda maka dimungkinkan memperoleh kemajuan-kemajuan berbeda pula.
Ad.3. Dalam pembelajaran Kurikulum Berbais
Kompetensi harus menggunakan pendekatan atau metode yang bervariasi sesuai
dengan kompetensi yang ingin dicapai diantaranya :
Apersepsi : Guru memberi
motivasi siswa dengan tanya jawab agar mereka benar-benar siap menerima proses
pembelajaran yang berlangsung.
Ekplorasi : Guru mengajukan
beberapa soal atau masalah yang merupakan upaya agar siswa mencari
jawaban/informasi dari berbagai sumber (buku-buku, koran, majalah, lingkungan,
nara sumber, percobaan dan instansi terkait). Pendekatan semacam ini bisa
secara individual atau kelompok.
Diskusi dan
penjelasan konsep : Guru mengajak siswa untuk
membahas masalah-masalah yang didiskusikan oleh siswa dengan memberi bimbingan
dan penjelasan untuk memecahkan masalah, mencoba mencari ide pemecahannya, dan
menyelesaikannya, kemudian memeriksa kembali atau meluruskan konsep siswa yang
belum benar.
Dengan
pendekatan atau metode sebagaimana diatas maka kemungkinan besar apa yang
diharapkan akan berhasil, karena kegiatan proses tidak monoton dan menjemukan.
Ad.4. Guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu pengetahuan, yakni
siswa dapat belajar dari apa saja (berbagai macam buku pendidikan yang
berkaitan pelajaran tertentu), juga dengan mendayagunakan beraneka ragam sumber
belajar.
Dengan demikian tidak ada anggapan bahwa kegiatan
pembelajaran adalah ceramah dari guru. Dan peserta didik bisa belajar dengan
baik tanpa didampingi oleh guru, dengan harapan siswa mampu dan mau menelusuri
aneka ragam sumber belajar yang diperlukan.
Secara garis besar sumber belajar yang ada dan mungkin
dikembangkan dalam pembelajaran diantaranya adalah :
a.
Manusia yaitu orang yang secara
langsung menyampaikan pesan, seperti guru, konselor, administrator yang
dipersiapan untuk kepentingan belajar.
b.
Bahan, yaitu sesuatu yang
mengandung pesan pembelajaran, seperti : film pendidikan, buku paket, peta,
grafik dan sebagainya.
c.
Lingkungan, yaitu ruang dan tempat
dimana sumber-sumber dapat berinteraksi dengan para peserta didik. Misalnya :
Ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, kebun binatang, candi, kebun raya,
museum dan sebagainya.
d.
Alat dan peralatan, yaitu
sumber belajar untuk produksi dan memainkan sumber-sumber lain. Alat dan
peralatan untuk produksi misalnya : Kamera untuk produksi foto dan tape
recorder untu rekaman. Sedang alat dan peralatan untuk memainkan sumber lain
mislnya : proyektor film, pesawat TV, radio dan sebagainya.
e.
Aktivitas, yaitu sumber belajar
yang biasanya merupakan kombinasi dalam suatu tehnik sumber lain untuk
memudahkan balajar, misalnya : pengajaran berprograma sebagai kombinasi antara
tehnik penyajian bahan dengan buku, simulasi, karyawisata dan sebagainya.
Pendayagunaan sumber belajar secara maksimal
dimungkinkan orang yang belajar menggali berbagai jenis ilmu pengetahuan yang
sesuai dengan bidangnya, sehingga pengetahuannya secara aktual dan mampu
mengikuti ekselerasi tehnologi dan seni yang senantiasa berubah.
Ad.5. Evaluasi atau penilaian adalah suatu kegiatan atau proses
penentuan nilai sesuatu, sehingga dapat diketahui mutu/hasilnya.
Dengan penilaian itu dapat dijadikan sebagai ukuran
tertentu, pemberian angka suatu atribut/karakter terhadap orang lain atau obyek
tertentu baik itu bersifat kuantitatif maupun kualitatif.
Adapun prinsip dasar dalam evaluasi pendidikan adalah :
a.)
Komprehensip, yaitu penilaian
secara menyeluruh (secara berkelanjutan). Data nilai diambil dari berbagai
sumber dan berbagai cara, bukan hanya dari hasil test saja, sejak dari proses
pembelajaran, penampilan, kinerja dan hasil karya siswa.
b.)
Contiunitas, yaitu penilaian
yang berkesinambungan sebagai sistem pengujian dengan mengacu pada
keberlangsungan proses, dari penentuan indikator, penyusunan kisi-kisi soal,
penyusunan soal ujian, menilai dan menganalisa nilai hasil ujian. Dimana sistem
penentuan tehnik ujian didasarkan pada kemampuan dasar. Dan hasil ujian harus
dianalisa untuk menentukan tindakan perbaikan berupa Program Remidial (bagi
siswa yang belum menguasai suatu kemampuan dasar dilakukan pengulangan proses
pembelajaran, sedang siswa yang telah menguasai diberi tugas untuk pengayaan).
c.)
Obyektivitas, yaitu bentuk
penilaian yang berdasarkan pada materi yang ada.
Dalam penyusunannya berdasarkan pada keutuhan kompetensi
yang mencakup ranah kognitif (melalui sejumlah tagihan), ranah psikomotorik
(melalui menirukan, mempraktekkan), ranah efektif (melalui pengamatan,
angket dan wawancara), dan asumsi pada pencapaian belajar siswa terhadap minat
belajar siswa.
Komponen-komponen
Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Didalam pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
dan tujuh komponen utama pembelajaran yang mendasari penerapannya.
“Ketujuh komponen utama itu adalah :
1.
Komponen konstruktivisme (Constructivism)
2.
Komponen menemukan (Inquiry)
3.
Komponen bertanya (Questioning)
4.
Komponen masyarkat belajar (Learning
Community)
5.
Komponen pemodelan (Modeling)
6.
Komponen refleksi (Reflection)
7.
Komponen penilaian yang
sebenarnya (Authentic Assessment)”.
(Nurhadi, Burhan Yasin, Agus Gerrad Senduk, 2004 : 31).
Adapun penerapannya komponen-komponen pembelajaran KBK
ini dapat dijabarkan sebagai berikut.
Ad.1 Menurut Faham konstruktivisme manusai membangun atau
menciptakan pengetahuan dengan cara memberi arti pada pengetahuan sesuai dengan
pengalamannya. Oleh karena itu pengetahuan adalah merupakan konstruksi manusia
dan secara konstan mengalami pengalaman-pengalaman baru (rekaan bukan stabil).
Oleh karena itu, pemahaman yang diperoleh senantiasa bersifat tentatif dan
tidak lengkap. Pemahaman akan semakin mendalam dan kuat jika diuji dengan
pengalaman-pengalaman baru.
Didalam pembelajaran Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) konstruktivisme (constructivism) merupakan
landasan berfikir (filosofi) pembelajaran konstektual yaitu pengetahuan
dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, pengetahuan bukan seperangkat
fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap diambil dan diingat. Tetapi
pengetahuan itu merupakan konstruksi pengetahuan dan memberi makna melalui
pengamalan nyata.
Dengan demikian pada pembelajaran ini
siswa harus dibiasakan untuk memecahkan masalah, merumuskan sesuatu yang
berguna untuk dirinya dan menemukan ide-ide.
Hal ini bisa disimpulkan bahwa dalam
paham konstruktivisme berpandangan bahwa siswa harus menemukan dan
mentransformasikan suatu informasi yang komplek ke situasi lain, dan bila
dikehendaki informasi tersebut menjadi milik mereka sendiri. Sehingga tugas
guru adalah menfasilitasi proses pembelajaran dengan cara :
Menjadikan
pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa.
Memberi
kesempatan para siswa untuk menemukan dan menerapkan idenya sendiri.
Menyadarkan
para siswa agar menerapkan strategi mereka sendiri dalam belajar.
Menurut Jean Pinget yang dikutip oleh Nurhadi, Burhan
Yasin dan Agus Gerrad Senduk, konsep belajar kontruktivisme ada 4 konsep, yaitu
:
Skemata, yaitu
belajar itu pada hakekatnya memperluas skemata (unsur kognitif) yang selalu
berkembang dan berubah.
Asimilasi,
yaitu belajar merupakan perluasan skemata melalui proses asimilasi, asimilasi
merupakan proses kognitif jika terjadi secara kontinyu akan membentuk
intelektual anak.
Akomodasi,
yaitu belajar merupakan proses struktur kognetif yang berlangsung sesuai dengan
pengalaman baru.
Keseimbangan,
yaitu dengan belajar akan tumbuh suatu keseimbangan dengan pola-pola penalaran
yang lebih mantap, namun pada keadaan yang tidak sama akan lebih berkembang
dari pada semula. Keseimbangan tersebut akan terjadi pada setiap saat (setiap
fase perkembangan manusia).
(Nurhadi, Burhan Yasin, Agus Gerrad Sunduk, 2004 :
36-38).
Ad.2. Menemukan (inquiry) merupakan
suatu kegiatan dari siklus mengamati, bertanya, menganalisa dan merumuskan
teori baik perorangan maupun kelompok.
Dalam kegiatannya terdiri dari langkah-langkah sebagai
berikut :
1.
Merumuskan masalah, yang bisa
diterapkan dalam berbagai mata pelajaran.
2.
Mengumpulkan data melalui
observasi, dengan cara mencari sumber pengetahuan (membaca buku atau mengamati
sesuatu) untuk mendapatkan informasi pendukung atau mengamati dan mengumpulkan
data dari sumber/obyek yang diamati.
3.
Menganalisa dan menyajikan
hasil dalam tulisan, gambar, tabel, laporan atau dengan karya lainnya.
4.
Mengkomunikasikan atau
menyajikan hasil karya pada pembaca atau audiens lainnya, dengan maksud untuk
mendapatkan masukan, tanya jawab, ide baru, maupun refleksi lainnya.
Maka siklus inquiry dapat disimpulan :
Observasi (Observation)
Bertanya (Questioning)
Mengajukan
dugaan (Hypothesis)
Pengumpulan
data (Data Gathering)
Penyimpulan (Conclusion)
Ad.3. Bertanya (Questioning) merupakan salah satu induk dalam
strategi yang mendorong siswa untuk mengetahui sesuatu dan memperoleh informasi
sehingga melatih siswa untuk berfikir kritis.
Untuk mendorong para siswa secara aktif dapat
menganalisa dan mengeksplorasi gagasan-gagasan, pertanyaan-pertanyaan spontan
yang diajukan siswa dapat dijadikan rangsangan siswa untuk berfikir, berdiskusi
dan berspekulasi.
Guru dapat menggunakan tehnik bertanya dengan cara
meransang siswa agar mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
Dalam kaitan ini sebagaimana yang dikutip oleh sadker
dan sadker sebagai berikut :
“Dalam sebuah pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna
untuk :
1)
Menggali informasi, baik
administrasi maupun akademis
2)
Mengecek pemahaman siswa
3)
Memecahkan persoalan yang
dihadapi
4)
Membangkitkan respon kepada
siswa
5)
Mengetahui sejauh mana
keinginan siswa
6)
Mengetahui hal-hal yang sudah
diketahui siswa
7)
Menfokuskan perhatian siswa
pada sessuatu yang dikehandaki guru
8)
Untuk membangkitkan labih
banyak lagi pertanyaan dari siswa
9)
Untuk menyegarkan kembali
pengetahuan siswa.”
(Nurhadi, Burhan Yasin, Agus Gerrad Senduk, 2004 : 46).
Aktivitas bertanya juga akan terjadi ketika siswa
berdiskusi bekerja dalam kelompok, ketika menemui kesulitan, ketika mengamati
dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan tersebut akan mendorong/ menumbuhkan dorongan
untuk bertanya.
Ad.4. Belajar dalam kelompok tetap lebih baik hasilnya dari pada
belajar sendiri, karena hasil pembelajaran dapat diperoleh dari kerjasama
dengan orang lain.
Dalam kelompok belajar tercipta siswa yang pandai
mengajari atau memberitahu pada siswa yang belum tahu. Hal seperti ini dalam
KBK disebut masyarakat belajar (learning community), yang dalam
komunikasi ini akan tercipta proses pembelajaran dua arah yaitu anggota
kelompok terlibat dalam komunikasi pembelajaran saling bertanya (memberi
informasi yang diperlukan orang lain dan meminta informasi pada orang lain
tentang apa-apa yang diperlukan).
Methode masyarakat belajar (learning community)
dalam prakteknya pembelajaran akan terwujud :
Bekerja dalam
pasangan;
Pembentukan
kelompok kecil;
Pembentukan
kelompok besar;
Mendatangkan
ahli ke kelas (dokter, perawat, petani, tukang kayu dan sebagainya);
Bekerja dengan
kelas sederajat;
Bekerja
kelompok dengan kelas diatasnya;
Bekerja dengan
sekolah diatasnya; dan
Bekerja dengan
masyarakat.
Ad.5 Yang dimaksud dengan komponen pemodelan
(modeling) dalam pembelajaran KBK adalah dalam pembelajaran ketrampilan
atau pengetahun tertentu ada model yang dapat ditiru. Pemodel yang dimaksud
sesuatu perbuatan maupun gagasan yang dipikirkan, didemonstrasikan atau bahkan
mengucapkan suatu lafal siswa menirukan atau melaksanakan apa yang dicontohkan
oleh guru.
Misalnya :
- Guru
memberi model terhadap para siswa tentang “bagaiman cara belajar” kemudian para
siswa mengikuti model cara belajar tersebut.
- Guru Biologi mendemonstrasikan penggunaan thermo meter suhu
badan siswa menirukannya.
- Guru PPKN mendatangkan seorang veteran kemerdekaan dikelas, lalu
siswa disuruh tanya jawab dengan tokoh tersebut.
Namun dalam pembelajaran KBK guru atau tokoh bukan
satu-satunya model, tapi siswa juga bisa dijadikan model, dengan cara siswa
ditunjuk untuk memberikan contoh sesuatu tugas atau mendemonstrasikannya.
Dan dalam suatu contoh tersebut bukan harus ditiru
secara persis, tetapi menjadi suatu upaya dalam acuan untuk pencapaian
kompetensi siswa.
Ad.6. Refleksi juga merupakan pendekatan
pembelajaran KBK
Refleksi adalah cara berfikir tentang
apa yang baru dipelajari atau berfikir kebelakang tantang apa-apa yang telah
dilakukan dimasa yang lalu. Refleksi terhadap ilmu pengetahuan dengan mengendap
apa yang baru dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan baru yang merupakan pengayaan
atau revisi dari pengetahuan sebelumnya, sehingga refleksi merupakan respon
terhadap kejadian, aktivitas atau pengetahuan yang baru diterima.
Siswa memperoleh pengetahuan yang
diperoleh dari proses pembelajaran dengan bantuan bimbingan guru. Setiap mendapat
pengetahuan baru tersebut hasil refleksi tergantung pada masing-masing siswa
dalam mengendap apa yang diperolehnya.
Oleh karena itu guru perlu
melaksanakan refleksi pada setiap akhir program pengajaran. Yaitu setiap akhir
pembelajaran guru menyisakan waktu agar siswa melakukan refleksi, diantaranya
berupa :
Pertanyaan
langsung terhadap apa-apa yang telah diperolehnya pada saat itu.
Mendiskusikan
dengan teman tentang pelajaran yang baru saja dipelajari.
Kesan dan
saran siswa mengenai pembelajaran pada saat itu.
Dengan upaya yang ditempuh demikian ini akan mengarahkan
siswa kepada pemahaman mereka tentang materi yang dipelajari.
Ad.7. Penerapan penilaian didalam KBK menggunakan sistem penilaian
sebenarnya (Authentic Assessment). Adapun ciri-ciri penilaian
yang sebenarnya itu adalah :
Harus mengukur
semua aspek pembelajaran (proses, kinerja dan produk).
Dilaksanakan
selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung.
Menggunakan
berbagai cara dan berbagai sumber.
Tes sebagai
salah satu alat pengumpul data penilaian.
Tugas-tugas
yang diberikan kepada siswa harus mencerminkan bagian-bagian kehidupan siswa
secara nyata setiap hari, siswa dapat mencerminkan pengalaman atau kegiatan
yang telah mereka lakukan.
Penilaian
menekankan pada kedalaman pengetahuan dan keahlian siswa, bukan keluasannya.
Sebagaimana ciri-ciri penilaian
tersebut diatas, maka penilaian yang sebenarnya menilai apa yang seharusnya
dinilai, yaitu menilai kemampuan siswa dengan berbagai cara bukan hanya hasil
ulangan/tes tulis saja.
Yakni mengutamakan penilaian kualitas
hasil kerja dalam menyelesaikan setiap tugas.
Evaluasi
Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Evaluasi (penilaian) adalah penentuan
nilai suatu program dan penentuan pencapaian tujuan suatu program.
Adapun prinsip evaluasi (penilaian) didalam KBK adalah :
a.
Belajar tuntas (Mastery
Learning)
Yang dimaksud dengan belajar tuntas
adalah siswa tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya sebelum mampu
menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik.
“Jika siswa dikelompokkan berdasarkan karakteristik
mereka, maka sebagian besar pelajaran, dan diajarkan sesuai dengan
karakteristik mereka, maka sebagian besar mereka akan mencapai ketuntasan.
Prinsip belajar tuntas untuk pencapaian kompetensi sangat efektif untuk
meningkatkan kinerja akademik. Berdasarkan pada uraian tersebut, maka siswa
yang belajar lambat perlu waktu yang lebih lama untuk materi yang sama, mereka
dapat berhasil jika mereka diajar dengan metode yang tepat dan materi yang
berurutan sejak dari kompetensi awal mereka.
Guru harus mempertimbangkan antara waktu yang diperlukan
(berdasarkan karakteristik siswa) dan waktu yang tersedia (dibawah kontrol
guru)”. (Dep.Dik.Nas, 2004 : 4).
Untuk mengetahui ketentuan didalam
mereka mempelajari suatu pengetahuan dengan mengadakan penilaian, yang mana
nilai ketuntasan standar kompetensi ideal = 100.
Guru dan sekolah menentukan nilai
ketuntasan minimum secara bertahab dan terencana agar memperoleh nilai ideal.
Adapun nilai ketuntasan minimum per matapelajaran ditetapkan berdasarkan
tingkat kesulitan dan kedalaman kompetensi dasar yang harus dicapai siswa (dan
setiap mata pelajaran nilai ketentusannya dapat berbeda), namun idealnya
penentuan ketuntasan diberikan pada setiap indikator. Dan bagi siswa yang belum
tuntas harus mengikuti program Ramedial.
Didalam program Ramedial memuat :
Pemberian
tugas
Pembelajaran
ulang
Belajar
mandiri
Belajar
kelompok dengan bimbingan alumni, atau tutor sebaya dan sebagainya yang
semuanya itu diakhiri dengan ujian/evaluasi.
b.
Penilaian berkelanjutan
Sistem penilaian berkelanjutan disini :
Menilai semua
kompetensi dasar yang ujiannya dilakukan pada satu atau lebih kompetensi dasar.
Kemudian hasil ujian dianalisis dan ditindak lanjuti melalui program Ramedial
atau pengayaan.
Ujian mencakup
aspek kognitif, psikomotor, dan efektif.
Nilai akhir
semester merupakan nilai komulatif dari keseluruhan nilai perolehan selama satu
semester yang terkait.
Beberapa aspek yang diukur dalam evaluasi atau penilaian
berbasis kompetensi adalah :
Aspek
kognitif, menurut Taxonomy Bloom ada 6 tingkat :
“ 1. Pengetahuan (Knowledge) yaitu
kemampuan mengingat.
2.
Pemahaman (Comprehension),
yaitu kemampuan memahami.
3.
Aplikasi (Application),
yaitu kemampuan penerapan.
4.
Analisis (Analysis),
yaitu kemampuan dalam menganalisa suatu informasi dari yang luas menjadi
bagian-bagian kecil.
5.
Sintetis (Synthesis),
yaitu kemampuan dalam menggabungkan beberapa informasi menjadi suatu
kesimpulan.
6.
Evalusi (Evaluation),
yaitu kemampuan mempertimbangkan mana yang baik dan mana yang buruk dan
memutuskan untuk mengambil suatu tindakan tertentu”. (Dep. Dik. Nas, 2004 : 8).
Aspek efektif
Dalam aspek efektif mencakup beberapa penilaian antara
lain :
Sikap, tingkah
laku, minat, emosi dan motivasi, kerjasama koordinasi dari setiap minat.
Aspek
psikomotor
Dalam penilaian aspek ini disesuaikan dengan tuntutan
kompetensi dasar yang harus dicapai siswa (tidak semua mata pelajaran).
Untuk
pembelajaran yang membutuhkan aspek ini adalah pembelajaran yang banyak
memerlukan praktek. Misalnya : Pendidikan Agama, Pendidikan Seni, IPA, Bahasa
dan Pendidikan Jasmani. Karena dalam materi pembelajaran tersebut terdiri dari
:
Meniru (Perception),
menyusun (Mampulacing)
Melakukan
dengan prosedur, melakukan dengan baik dan benar, dan
Melakukan
secara alami.
Pembahasan Mengenai Hasil Belajar Siswa
Pengertian
hasil belajar siswa
Menurut S. Nasution (1982 : 3) mendefinisakan hasil
belajar dengan “Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dalam bentuk
perubahan kelakuan anak berdasarkan pengalaman dan latihan”.
Sedang Sumartono (1976 : 8) mendifinisakan “tes hasil
belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hal tertinggi dalam belajar yang
dicapai menurut kemampuan anak dalam bidang studi tertentu”.
Berdasarkan pengertian diatas, maka
hasil belajar merupakan hasil dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
siswa dengan menggunakan bantuan pengajaran antara siswa dengan guru maupun
siswa tanpa guru. Dalam pengertian yang lebih rinci didalam proses hasil
belajar menurut Taxonomi Pembelajaran Benyamin S. Bloom, dkk, 1956.
Bahwa pembelajaran meliputi 3 aspek :
a.
Aspek kognitif : Perilaku
yang merupakan hasil befikir (ingatan, pemahaman, aplikasi, analisa sintesa dan
evaluasi).
b.
Aspek efektif : Prilaku
yang dimunculkan sebagai pertanda suatu kecenderungan untuk memilih/ memutuskan
dalam merespon suatu obyek tertentu. (penerimaan, tanggapan, penilaian,
organisasi dan karakterisasi).
c.
Aspek psikomotorik : Prilaku
yang dimunculkan oleh hasil kerja tubuh manusia (persepsi, kesiapan, gerak
terbimbing, gerak terbiasa, gerak komplek, penyesuaian pola gerakan dan
kreatifitas). (Dep.Dik.Nas, 2002 : 7).
Dengan demikian untuk memperoleh hasil belajar siswa
secara utuh tidak terlepas dari aspek-aspek pembelajaran itu yaitu aspek
kognetif, aspek efektif dan psikomotorik.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil belajar siswa
Sebagaimana diketahui bahwa belajar
adalah merupakan aktifitas yang berlangsung melalui proses, dan proses tersebut
adanya pengaruh dari luar baik secara positif maupun negatif akan berpengaruh
terhadap hasil belajar.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
siswa :
d.
Faktor eksteren (dari
luar), yang meliputi :
1.)
Faktor lingkungan alam
Faktor lingkungan alam seperti suhu udara dan keadaan
alam disekitar tempat belajar. Siswa belajar dengan suhu udara panas akan
memperoleh hasil belajar yang berbeda dengan siswa yang belajar diudara sejuk.
Demikian pula siswa yang belajar di alam sekitarnya
nyaman akan memperoleh hasil belajar yang berbeda dengan siswa yang belajar di
alam sekitar yang gersang.
2.)
Faktor instrumental
Yaitu faktor adanya pendukung kegiatan belajar mengajar.
Misalnya : Gedung, alat-alat peraga, alat pelajaran dan
sebagainya.
e.
Faktor sosial
Yang termasuk faktor sosial antara lain :
1.)
Lingkungan keluarga
Lingkungan
keluarga dalam pengaruh terhadap hasil belajar siswa sangat dominan. Karena
dalam kehidupan anak sebagian besar waktunya berada dalam keluarga, sehingga
disini anggota keluarga terutama orang tua, bimbingan dan pengarahan orang tua
sangat berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar siswa.
Apabila
orang tua memperhatikan, membimbing dan mengarahkan siswa dengan penuh maka
hasil belajar siswa akan meningkat, sebaliknya hasil belajar siswa akan menurun
apabila orang tua tidak memperhatikan, membimbing dan mengarahkannya.
Didalam
lingkungan keluarga terhadap faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa dan merupakan penunjang, adalah :
-
Memberikan bimbingan dan
motivasi dalam belajar
-
Menyediakan, dan memberi
fasiltas belajar
-
Menciptakan suasan harmonis dan
disiplin belajar
2.)
Lingkungan sekolah
Sekolah
merupakan tempat yang paling ideal untuk belajar, karena dilembaga ini terdapat
aturan-aturan yang mengikat antara pendidik dan peserta didik, kegiatan belajar
mengajar dengan selalu terprogram dan memilih tujuan yang jelas.
Faktor-faktor dari sekolah yang dapat mempengaruhi hasil belajar
siswa antara lain :
a.
Hubungan antara guru dan murid
b.
Cara guru menyampaikan materi
pelajaran
c.
Suasana aman dan tentram
disekolah
d.
Persaingan antara pelajar
didalam berprestasi
3.)
Lingkungan masyarakat
Masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah keluarga dan sekolah
yang juga mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar siswa. “Namun pengaruh yang
ditimbulkan masyarakat tersebut disamping pengaruh positif juga ada yang
berpengaruh negatif. (Amir Daim Indrakusuma, 1973 : 114).
Yang dimaksud dengan pengaruh positif adalah segala sesuatu yang
membawa pegaruh baik terhadap pendidikan dan perkembangan anak/siswa.
Misalnya : lingkungan masyarakat yang edukatif dan agamis, maka anak
akan mendapat pengaruh baik dalam pendidikan dan agamanya.
Sedang pengaruh negatif adalah segala sesuatu yang membawa pengaruh
atau dampak jelek terhadap pendidikan dan perkembangan anak/siswa.
Misalnya : lingkungan masyarakat yang suka minum-minuman
keras, pergaulan bebas dan sebagainya, sedikit banyak akan mempengaruhi jelek
terhadap hasil belajar anak karena secara kejiwaan mereka masih labil.
c. Faktor interen (dari diri sendiri)
Menurut Suryadi Suryabrata (1995 : 253) yang termasuk
faktor interen antara lain :
1.)
Faktor fisiologis
Kondisi fisik anak, hal ini sangat
menentukan keberhasilan anak dalam belajar. Anak yang kelelahan akan mengalami
kesulitan mendapat hasil belajar secara maskimal. Disamping itu juga fungsi
panca indra yang terdapat pada fisik mereka. Karena dengan panca indra yang
masih berfungsi dimungkinkan akan berpengaruh terhadap hasil belajar sesuai
keinginan.
Faktor fisik sangat menentukan
keberhasilan belajar, sebagaimana pernyataan Prof. Dr. S. Nasution memberikan
petunjuk tentang belajar efektif dan efesien, disebutkan :
“Belajar memerlukan tenaga, karena itu untuk mencapai hasil yang
baik diperlukan badan sehat. Anak sakit, kurang makan, kurang tidur atau kurang
alat indranya tidak dapat belajar dengan baik (efektif). Kekurangan itu harus
ditiadakan dahulu kemungkinan diperlukan bantuan dokter”. (S. Nasution, 1992 :
42).
2.)
Faktor psikologis
Kondisi jiwa anak menurut Arden N
Fransen dalam bukunya “Principles of Learning and Teaching”seperti yang
dikutip Sumadi Suryabrata (1995 : 253) ada 2 hal yang mempengaruhi hasil
belajar siswa, yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.
Pengaruh positif itu diantaranya meliputi :
a.)
Adanya sifat ingin tahu dan
ingin menyelidiki dunia yang lebih luas.
b.)
Adanya sifat kreatif yang ada
pada manusia dan keinginan untuk simpati pada orang lain.
c.)
Adanya suatu keinginan untuk
memperbaiki setiap kegagalan.
Sedangkan pengaruh negatif dari jiwa anak antara lain :
a.)
Tujuan belajar yang tidak jelas
(mereka belum tahu apa tujuan mereka belajar).
b.)
Kurang berminat terhadap
pelajaran (mereka belum mengetahui untuk apa pelajaran dipelajari).
Sebagaimana uraian diatas, maka baik
faktor fisiologis maupun psykologis siswa sangat berpengaruh terhadap hasil
belajarnya.
4.) Pengaruh Kurikulum Berbasis Kompetsni (KBK) Dalam Hasil Belajar Siswa
Berpijak dari proses penilaian yang
diterapkan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan penilaian sejak permulaan
pembelajaran (pre test), penilaian proses, post test, porto polio
dan laporan hasil karya, maka dengan penilaian-penilian, tersebut akan
menggugah dan memotivasi siswa/peserta didik untuk belajar, mengembangkan
keaktifan dan kreativitas mereka melalui ide-ide individualnya.
Disamping itu dilakukan pula penilaian kelas dengan
ulangan harian, ulangan umum semester dan ujian akhir. Untuk ulangan harian dan
ulangan umum semester dimaksudkan untuk meningkatkan pemerataan mutu pendidikan
dalam satu semester. Sedang ujian akhir dilakukan pada akhir program pendidikan
yang merupakan ketentuan kelulusan bagi setiap peserta didik, layak tidaknya
untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat diatasnya.
Juga berpijak pada target yang akan
dicapai dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi bukan target kurikulum yang hendak
dicapai, tetapi untuk mencapai kompetensi siswa. Yang dalam sistem penilaian
ketercapaian kompetensi ini KBK mengetrapkan sistem penilaian lanjutan dengan
melalui program Remedial dan program pengayaan yang mencakup aspek kognetif,
efektif dan psikomotor. Program Ramedial dan program pengayaan akan memotivasi
peserta didik untuk belajar sungguh-sungguh dengan lebih baik karena didorong
dengan adanya suatu keinginan menguasai apa yang dipelajarinya.
Dalam pendekatan kompetensi merupakan
pendekatan pengembangan kurikulum yang menfokuskan pada penguasaan kompetensi
tertentu berdasarkan tahap-tahap peserta didik. Dimana peserta didik berada
dalam proses perkembangan yang berkelanjutan dari aspek kepribadiannya, sebagai
pengembangan terhadap potensi-potensi bawaan sesuai dengan kesempatan belajar
yang ada dan diberikan oleh lingkungan.
Setiap peserta didik memiliki potensi
bawaan sendiri-sendiri meskipun aspek perkembangannya sama tetapi tingkatannya
berbeda-beda. Oleh karena itu guru diharapkan dapat mengenali dan memahami
potensi-potensi, terutama potensi-potensi tinggi yang dimiliki peserta
didiknya. Yang mana dengan pemahaman itu diharapkan dapat membantu
mengembangkan potensi peserta didik sehingga dapat berkembang secara optimal.
Dengan demikian guru tidak hanya menekankan pada peserta
didik untuk menguasai pengetahuan atau transfer pengetahuan saja, tetapi
peserta didik merupakan subjek belajar, dan proses belajar yang berlangung
secara alamiah dalam bentuk bekerja dan mengalami berdasarkan standar
kompetensi tertentu. Penguasaan ilmu pengetahuan dan keahlian tertentu dalam
suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari,
serta pengembangan aspek-aspek kepribadian dikembangkan secara optimal
berdasarkan standar kompetensi tertentu pula.
Demikian pula dalam bidang studi atau mata pelajaran
tertentu digunakan pendekatan kompetensi terutama bidang studi yang berkaitan
dengan ketrampilan.
Maka dengan kurikulum seperti
perangkat-perangkat tersebut diatas sangat besar pengaruhnya dalam memotivasi
belajar peserta didik untuk memperoleh hasil belajar/prestasi secara optimal.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam
penelitian lapangan penulisan skripsi ini ditempuh langkah-langkah sebagai
berikut :
Populasi dan Sampel
Populasi
Menurut Sutrisno Hadi, populasi
adalah “semua individu untuk siapa kenyataan-kenyataan dari sampel itu hendak
digeneralisasikan”. (Sutrisno Hadi, 1983 : 70).
Menurut Arief Furchan, populasi
adalah “semua anggota sekelompok orang, kejadian atau obyek yang telah
dirumuskan secara jelas”. (Arief Furchan, 1982 : 189).
Dari defenisi diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa populasi adalah semua anggota sekelompok orang atau obyek
yang akan dijadikan sebagai sasaran dalam suatu penelitian.
Adapun yang akan dijadikan populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa atau peserta didik Madrasah Tsanawiyah Manbail Futuh Beji,
Jenu – Tuban.
Sampel
Menurut
Sutrisno Hadi, Sampel adalah “sebagian individu yang diselidiki”. (Sutrisno
Hadi, 1983 : 70).
Menurut Arief Furchan, sampel adalah
“kelompok kecil yang diamati”. (Arief Furchan, 1982 : 189).
Dengan pengertian diatas, dapat
diambil suatu pengertian bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang akan
diselidiki dalam penelitian. Dan dalam sampel yang akan diselidiki dalam
penelitian ini melalui dua cara yaitu :
a.
Sampel kelas. Dengan
menggunakan tehnik porposif sampling, maka ditentukan pada kelas VII sebagai
sampel kelas. Dengan alasan karena baru di kelas VII diterapkannya Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK).
b.
Sampel siswa. Dalam sampel ini
juga menggunakan tehnik porposif sampling dengan menentukan pada kelas VII C
dan Kelas VII G, dengan alasan bahwa dua kelas tersebut sebagai kelas yang
paling efektif dalam pengetrapan KBK.
Jumlah siswa/peserta didik terdiri dari kelas VII C : 36
siswa dan VII G : 34 Siswa.
Jadi sejumlah : 70 siswa/peserta
didik.
c.
Sampel pelajaran. Dalam sampel
pelajaran dengan menggunakan sampel porposif sampling penulis menentukan materi
yang di UAN kan yaitu materi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika.
Metode Pengumpulan Data
Dalam
memperoleh data yang penulis butuhkan untuk pengumpulan data yang akan
diteliti, penulis menggunakan beberapa metode:
Metode
observasi, yaitu “sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematika
fenomena-fenomena yang diselidiki.” (Sutrisno Hadi, 1984 : 136).
Metode ini penulis gunakan untuk
memperoleh data tentang gambaran pelaksanaan KBK yang diterapkan dalam
pembelajaran.
Metode
interview, yaitu :
“sebagai suatu proses tanya jawab lisan, dalam mana
orang atau lebih berhadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang
lain dan mendengarkan dengan telinga sendiri suaranya, tampaknya merupakan alat
pengumpulan informasi yang langsung tentang beberapa jenis data sosial
terpendam (latent) maupun yang memanifes”. (Sutrisno Hadi, 1984 : 192)
Metode
ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang intensifikasi pelaksanaan.
Metode
dokumentasi “yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, leger,
agenda dan sebagainya”. (Suharsimi Arikunto, 1993 : 202).
Dengan
metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang nilai prestasi siswa atau
peserta didik.
Tehnik Analisa Data
Untuk
menganalisa data-data hasil penelitian dilapangan digunakan tehnik analisa
product moment dengan rumus sebagai berikut:
r x y =
Keterangan :
r xy : Koefesien korelasi X
dan Y
XY : Product moment dari X
dan Y
N : Jumlah subjek yang
diteliti
BAB IV
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Latar Belakang Masalah
1.
Sejarah berdirinya MTs.
Manbail Futuh
Madrasah Tsanawiyah Manbail Futuh
merupakan salah satu unit pendidikan yang bernaung dibawah panji Yayasan
Pendidikan Manbail Futuh (YADIKMA). Dimana Yayasan Pendidikan Manbail Futuh
telah mengelola beberapa unit pendidikan yaitu mulai dari kelompok bermain/pra
TK (Play Group), Raudlotul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah
Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA) Madrasah Diniyah (Madin), Taman
Kanak-kanak Al Qur’an (TKQ), dan Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ).
Madrasah Tsanawiyah Manbail Futuh
merupakan lembaga pendidikan formal kedua setelah berdirinya Ibtidaiyah. Dimana
berdirinya pendidikan ini didirikan oleh K.H. Hisyam Ismail dan dimotivasi oleh
para kyai-kyai muda yang lainnya, yang tepatnya pada tahun 1974 berdirilah
Madrasah Tsanawiyah, dan terdaftar pada Kantor Wilayah Departemen Agama
Propinsi Jawa Timur sebagai “Sekolah Terdaftar” di Surabaya pada tanggal 1
Agustus 1978. (sebagaimana dalam Piagam Madrasah Terdaftar).
Adapun yang pertama kali menjadi
pimpinan atau Kepala Madrasah Tsanawiyah yang pertama adalah Bapak K.H. Bisrul
Khofi selama 2 tahun (1974 – 1976) dilanjutkan Bapak K.H. Harun sebagai kepala
kedua selama 3 tahun (1977 – 1980), K.H. Masram Shofwan dari tahun 1980 sampai
tahun 2001 (20 tahun). Sejak tanggal 20 Maret 2001 Kepala Madrash Tsanawiyah
berada dipundak Bapak Drs. Muhtarom SH, hingga sekarang dengan SK Kepala
Madrasah wm.01.02/KP.07.6/492/SK/2001.
Sejak tahun berdirinya madrasah
(1974), hingga tahun 1992 kegiatan belajar mengajar Madrasah Tsanawiyah berada
di gedung Madrasah Ibtidaiyah Manbail Futuh. Baru sejak tahun 1992 bisa
menempati gedung Madrasah Tsanawiyah milik sendiri yang dibangun dengan dana
yang berasal dari infak dari wali murid, uang BP3 dan dari bantuan pemerintah
baik Departemen Agama maupun Pemerintah Daerah, yang sekarang telah memiliki
beberapa fasilitas sekolah sesuai dengan kebutuhan madrasah.
Pada tahun 1994, mengikuti jenjang
akreditasi Madrasah Tsanawiyah Swasta pada Kantor Departemen Agama Propinsi
Jawa Timur, nomor wm. 06.30/PP.0302/52/SKP/1994 tanggal 20 April 1994, sebagai
sekolah yang “Diakui”, Surabaya, 7 Mei 1994. (sebagaimana dalam Piagam Diakui).
Kemajuan demi kemajuan telah
diupayakan melalui beberapa segi bidang, yang kemajuan tersebut diraih hanya
“demi madrasah semata”. Akhirnya pada tahun 1999 tepatnya pada tanggal 14
Januari 1999 Madrasah Tsanawiyah telah diubah statusnya dari Terdaftar, Diakui
kemudian “Disamakan”, dengan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama
Propinsi Jawa Timur nomor : wm. 06.30/PP.03.2/SKP/1999, NSM : 212352304047.
Dalam jangka waktu 5 tahun, terhitung awal tahun pelajaran 1998/1999 sedang
2003/2004, Surabaya, 14 Januari 1999.
Pada tahun 2004/2005 mengikuti
akreditasi dalam mempertahankan “Akreditasi Disamakan”, mengalami peningkatan
pula berubahan status “Terakreditasi A (Unggul)”.
Perkembangan pesat Madrasah
Tsanawiyah Manbail Futuh tak lepas dari beberapa kiat untuk perkembangannya
yaitu visi, misi, dan tujuan madrasah.
Visi Madrasah : “Unggul dalam prestasi dan mulia dalam berakhlak”.
Misi Madrasah : “
1. Menyediakan
layanan pendidikan yang propfesional dalam melengkapi tantangan zaman dengan
bernuansa Islami.
2. Meningkatkan kerjasama dengan
masyarakat dalamn rangka peningkatan kwalitas siswa dan kelengkapan fasilitas
madrasah.
3.
Meningkatkan kwalitas hubungan
dengan Allah dan hubungan dengan masyarakat”.
Tujuan Madrasah:
Tujuan
Umum : 1.
Meningkatkan proses belajar mengajar
yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan masyarakat.
2. Meningkatkan mutu madrasah baik tenaga guru
maupun tenaga administrasi.
3. Meningkatkan potensi ledersip yang mendorong
terciptanya kerjasama secara optimal menuju terbentuknya team work yang
handal.
Tujuan
Khusus : 1. Setiap tahun out put
dapat diterima disemua lembaga pendidikan unggulan sampai 50 %.
2. Sertifikasi guru mata pelajaran yang diebtanaskan
19 orang pada tahun 2004 dengan rincian guru Matematika 3, guru Bahasa Inggris
4, guru Biologi 2, guru IPS 3, Guru Fisika 2, guru Bahasa Indonesia 4, Guru
PPKN 1 dengan jalan mengikutsertakan pada MGMP.
3. Pada tahun 2004 semua jajaran pimpinan madrasah
sudah mengikuti pelatihan manajemen sesuai dengan tugas masing-masing.
4. Pada tahun 2004/2005 peserta didik kelas III
lulus 100% dengan nilai NEM minimal rata-rata 6,50.
Dalam pengetrapan kurikulum Madrasah
Tsanawiyah Manbail Futuh mengajarkan mata pelajaran umum sebagai mata pelajaran
yang diajarkan di MTs. Negeri dengan ditambah pelajaran-pelajaran khusus yang
mengarah pada bidang kepesantrenan terutama pendalaman pada kitab-kitab
salafiyah sebagaimana pesantren salaf yang ada di Indonesia.
Untuk lebih jelasnya macam-macam mata
pelajaran umum dan khusus sebagaimana dalam tabel dibawah ini.
Tabel I
Mata Pelajaran Umum dan Khusus di MTs. Manbail Futuh
Mata Pelajaran Umum
|
Mata Pelajaran Khusus
|
Al Qur’an Hadits
Aqidah Akhlaq
Bahasa Arab
Fiqih
Matematika
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Bahasa Jawa
PPKN
IPA
IPS
Kertakes
Penjaskes
SKI
Komputer
|
Nahwu (Matan Jurumiyah/Imriti)
Shorof (Amtsilah Tasrifiyah/Maqsud)
I’lal (Qowaidul I’lal)
Tajwid (Tuhfatul Athfal/Hidayatul Mustafidh)
Faroid (Iddatul Faroid)
Baca Al Qur’an
Aswaja
Insya’
Imla’
Khot
|
2.
Letak geografis madrasah
Madrasah Tsanawiyah Manbai lFutuh
terletak di kota Kecamatan Jenu, tepatnya yaitu di jalan Masjid Besar
Baiturrahman yang berada di Desa Beji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, di
Propinsi Jawa Timur.
Madrasah Tsanawiyah berdiri diatas
tanah seluas 1058 m2 dengan akte tanah yang sudah disertifikatkan
atas nama sekolah, pada tanggal 17 Agustus 1993 mendapat waqof tanah dari salah
seorang warga masyarakat seluas 1989 m2 dari dari Ibu Hj. Umi Daeri,
umur 70 tahun alamat Desa Beji Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban. Tanah waqof
tersebut secara kebetulan berada berdampingan dengan madrasah sehingga dapat
digunakan pelebaran pembangunan madrasah maupun sarana-sarana madrasah yang
lainnya.
3.
Keadaan guru
Jumlah guru pada tahun pelajaran
2004/2005 di Madrasah Tsanawiyah Manbail Futuh 47 orang, dan 5 karyawan.
Tabel II
Daftar Nama-Nama Guru dan Karyawan MTs. Manbail Futuh
Tahun Pelajaran 2004/2005
No |
Nama
|
Pendidikan
|
Jabatan
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
|
Drs. Muhtarom, SH
Moh. Yusro, S.Pd
Dra. Umi Musyarofah
Abdullah Ulil Albab, M.Pd.I
Syahriyah, S.Ag.
Ismail, S.Pd.
Moh. Amin, S.Ag.
Tsamrotul Fuad, S.Ag.
Ni’amul Huda, S.Pd.
Umi Nurhayati, S.Ag.
Fathoni Hakim, S.Ag.
Isti Umroh, S.Ag.
Ali Manshur, S.Ag.
Moh. Falah, S.Pd.
Moh. Irfan, S.Pd.
Moh. Mubin, SE
Samiyadi Harjowinoto
Drs. Abdul Mu’thi
Dias Hartika, A.Spd
Drs. Hadi Sarjono
K.H. Moh. Masram S. A.Md.
A. Zaki Huda, M.Pd.I
Drs. Falih
Drs. Khoirul Huda
Drs. Ali Mahrus
M. Khoirul Muqim, S.Ag.
Dra. Nur Afwah
Mutafarrida, BA
Rosyida Iriana, S.Ag.
Drs. Slamet Djazuli
Drs. M. Sya’roni Masram
Imam Hanafi, S.Ag.
Murtadlo Ya’kub
Drs. Junaidi Thowilan
Drs. Falih
Zainul Arifin Mizan
H. Saifur Rijal Masram
K.H.M. Sholeh Nurhadi
H. Masyhudi Kastam
Moh. Zahri Mizan
K.H. Shonhaji Abd. Hadi
Dra. Nurul Hidayah
Drs. Syafiq Anshori
Moh. Jamil, S.Pd.
Drs. Muhlashin, M.Pd.I.
Nuruddin Amari
M. Nastain, S.Pd.
Mughoyamatul M. S.Pd.I.
Farihatin Hidayah
Fathurrahman
Mudiyono Madhan
Abdillah
|
S – 1 STIT Muh. Paciran/Unang
S – 1 IKIP PGRI Tuban
S – 1 Un. Darul Ulum Jombang
S – 2 UNISMA Malang
S – 1 IAIN Wali Songo Semarang
S – 1 IKIP PGRI Tuban
S – 1 STIT Muh. Paciran
S – 1 IAI Riyadlotul M. Ponorogo
S – 1 UNESA Surabaya
S – 1 IAIN Sunan Ampel Surabaya
S – 1 IAIN Sunan Ampel Surabaya
S – 1 IKIP PGRI Tuban
S – 1 STITMA Tuban
S – 1 STITMA Tuban
S – 1 IKIP PGRI Tuban
S – 1 Unmuh Malang
KPAA Tuban
S – 1 IKIP PGRI Tuban
S – 1 UNESA Surabaya
S – 1 IAIN Sunan Ampel Malang
S – 1 IAIN Sunan Ampel Surabaya
S – 2 UNISMA Malang
S – 1 IAIN Sunan Ampel Surabaya
S – 1 IAIN Sunan Ampel Surabaya
S – 1 IAIN S. Kalijogo Jogyakarta
S – 1 IAIN Sunan Ampel Surabaya
S – 1 IAI Ibrohimi Situbondo
Sarmud IAIN S. Ampel Malang
S – 1 IAIN Sunan Ampel Malang
S – 1 IAIN Sunan Ampel Surabaya
S – 1 IAIN Sunan Ampel Surabaya
S – 1 STITM Tuban
PGA 6 tahun Bojonegoro
S – 1 UNESA Surabaya
S – 1 UNESA Surabaya
Ponpes Al Anwar Sarang
SLTA Ponpes Makkah
PP Al Anwar Sarang
Ponpes Darul Ulum Jombang
Ponpes Al Anwar Sarang
Mathla’ul Falah Kajen – Pati
S – 1 Sunan Ampel Surabaya
S – 1 Sunan Kalijogo Yogyakarta
S – 1 IKIP PGRI Tuban
S – 2 UNISMA Malang
SMA Mu’alimin Tuban
S – 1 IKIP PGRI Tuban
S – 1 STITMA Tuban
MA Bahrul Ulum Jombang
MA Manbail Futuh
MA Manbail Futuh
MA Manbail Futuh
|
Kepala MTs.
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru/Waka Kurikulum
Guru
Guru
Guru/Wali Kelas
Guru/Wali Kelas
Guru/Perpustakaan
Guru/Wk. Sek/Wa. Kel
Guru
Guru/Wk. Hum/W. Kel
Guru/Wali Kelas
Guru/Wali Kelas
Guru/Wali Kelas
Guru
Guru/Wali Kelas
Guru
Guru/Wk. Sek/W. Kel
Guru/Wali Kelas
Guru/Wali Kelas
Guru/Wali Kelas
Guru/Waka Kesiswaan
Guru/Wali Kelas
Guru/Wali Kelas
Guru/Wali Kelas
Guru/Wali Kelas
Guru
Guru/Ka. TU/Wa Kelas
Guru/Wali Kelas
Guru/BP
Guru/BP
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru/Wali Kelas
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru/Komputer/TU
Guru/Komputer
Karyawan Perpustakaan
Karyawan
Karyawan
Karyawan
|
4.
Keadaan siswa
Keadaan siswa Madrasah Tsanawiyah
Manbail Futuh tahun pelajaran 2004/2005. Sejumlah 754 dengan perincian
sebagaimana pada tabel dibawah ini :
Tabel III
Keadaan Siswa di Madrasah Tsanawiyah
Manbail Futuh
Tahun Pelajaran 2004/2005
No
|
Kelas
|
Jenis Kelamin |
Jumlah
|
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
|||
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
|
VII A
VII B
VII C
VII D
VII E
VII F
VII G
VIII A
VIII B
VIII C
VIII D
VIII E
VIII F
VIII G
IX A
IX B
IX C
IX D
IX E
IX F
IX G
IX H
|
32
37
36
-
-
-
-
36
31
34
-
-
-
-
30
32
32
31
-
-
-
-
|
-
-
-
35
34
34
34
-
-
-
33
29
32
34
-
-
-
-
40
40
39
38
|
32
37
36
35
34
34
34
36
31
34
33
29
32
34
30
32
32
31
40
40
39
38
|
Jumlah |
332
|
422
|
754
|
5.
Kegiatan belajar
mengajar
Dalam
kegiatan belajar mengajar Madrasah Tsanawiyah Manbail Futuh dibagi 2 (dua)
yaitu bagi siswa laki-laki pada waktu pagi pukul 07.00 – 12.30 dan pada waktu
siang siswa perempuan mulai pukul 12.30 – 17.15.
Dalam pelaksanaan pembelajarannya
semua guru selalu membuat perangkat mengajar yang meliputi :
1.)
Program tahunan
2.)
Program semester
3.)
Analisa materi pelajaran
4.)
Rencana pembelajaran
5.)
Program satuan pelajaran
6.)
Evaluasi
6.
Data fasilitas sekolah
Untuk
kesempurnaan kegiatan belajar dan mengajar di Madrasah Tsanawiyah Manbail Futuh
memiliki beberapa fasilitas sebagaimana tabel-tabel dibawah ini.
Tabel IV
Data Fasilitas Sekolah
No
|
Fasilitas
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
|
Ruang Kelas
Ruang Perpustakaan
Ruang Tata Usaha
Ruang Kepala Sekolah
Ruang Guru
Ruang Tamu
Ruang Laboratorium
Ruang Komputer
Komputer
Ruang BP
Sanggar Pramuka
Kantor OSIS
Ruang UKS
Musholla
Lapangan Olah Raga
WC Siswa
WC Guru
Kamar Penjaga Sekolah
Kantin Sekolah
|
12 Ruang
2 Ruang
1 Ruang
1 Ruang
1 Ruang
1 Ruang
1 Ruang
1 Ruang
13 Perangkat
1 Ruang
1 Ruang
1 Ruang
1 Ruang
1 Ruang
1 lapangan
4 Ruang
2 Ruang
1 Ruang
2 Ruang
|
Keadaan baik
Keadaan baik
Keadaan baik
Keadaan baik
Keadaan baik
Keadaan baik
Keadaan baik
Keadaan baik
Keadaan baik
Keadaan baik
Keadaan baik
Keadaan baik
Keadaan baik
Keadaan baik
Keadaan baik
Keadaan baik
Keadaan baik
Keadaan baik
Keadaan baik
|
B.
Penyajian Data
Materi dalam penyajian data ini
meliputi materi pelajaran yang di UAN kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris dan Matematika, untuk mengetahui pelaksanaan KBK penulis peroleh dari
pelaksanaan guru mengajar sebagaimana pada tabel.
Tabel V
Guru Yang Mengajar Pada Kelas Sampel dan
Pelaksanaan KBK
No
|
Nama
|
Mata Pelajaran
|
Hasil Pelaksanaan KBK
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
|
Umi Nurhayati, S.Ag
Dias Hartika A. S.Pd.
Fathoni Hakim, S.Pd.
Drs. H. Abd.Mu’thi
A. Zaki Huda M.Pd.I
Ismail S.Pd.
|
Bahasa Inggris
Matematika
Bahasa Inggris
Matematika
Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
|
80
80
75
70
70
80
|
Penentuan angka pada kolom hasil
pelaksanaan KBK berdasarkan ketentuan sebagai berikut :
-
90 : telah melengkapi semua
perangkat pembelajaran dan sistem evaluasinya bisa mencakup pada aspek
kognetif, efektif dan psikomotorik.
-
80 : telah melengkapi semua
perangkat pembelajaran, namun sistem evaluasinya hanya mencakup pada aspek
kognetif dan efektif.
-
70 : telah melengkapi semua
perangkat pembelajaran, namun sistem evaluasinya hanya meliputi aspek kognetif.
-
60 : perangkat pembelajaran
kurang lengkap, dan sistem evaluasi hanya mempertimbangkan aspek kognetif.
Untuk mengetahui prestasi belajar
siswa dalam materi pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika dan Bahasa Inggris
penulis peroleh dari kumpulan nilai siswa (leger), yang penulis sajikan
dalam bentuk tabel sebagai berikut. Dan kemudian tabel-tabel tersebut diolah
dalam analisa data.
Tebel VI
Hasil Prestasi Siswa Dalam Materi Bahasa
Indoensia, Matematika dan Bahasa Inggris
No |
Nama Siswa
|
Prestasi |
||
B. Indonesia
|
Matematika
|
B. Inggris |
||
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69
70.
|
Muhammad Aqil Dzulfikri
Muhammad Arifin
Muhammad Arif Syafi’i
Muhammad Fahmi Arifin
Muhammad Fatoni
Muhammad Husnul Hilal
Muhammad Imron Rosyid
Muhammad Maftuhin
Muhammad Yusuf
Nur Kasan
Muhammad Muqorobin
Muhammad Syifaul Fuad
Nidlomul Amri
Panji Purnomo
Qomaruddin
Radix Yogiswara
Raihan Alwi Harahap
Sarjito
Sholeh Masruhin
Sugianto
Suharto
Sujepri Ardianto
Sujito
Sukron Bini’matirrohman
Sukron Makmun
Sutrisno
Suwartono
Suyitno
Syafi’i
Ulil Albab
Wahyu Fadeli
Zaki Abdillah
Yuni Eko Suyanto
Zaenal Ma’ruf
St. Hidayatul Ummah
St. Kholishoh
St. Khomariyah
St. Listiana
St. Muzayyanatin
St. Ni’matus Sholihah
St. Ni’matus Sa’diyah
St. Nur Hamidah
St. Nur Lianawati
St. Nur Halimah
St. Nur Hidayah
St. Nur Kholilah
St. Nur Koyimah
St. Zulaihah
Suci Dwi Wahyuningsih
Suismi
Sulfika Mayasari
Tonalina Husna Alsana
Tutik Purwati
Amatul Qoriyah
Umi Sholihah
Ummu Kultsum
Unti Astutik
Uswatun Hasanah
Wartik
Wirani Rahmawati
Wiwik Handayani
Yanti
Yuhni Ahsani Taqwim
Yuni Nirmalasari
Yuli Sa’adah
Zahrotun Nihayah
Zumaroh
Unti Astutik
Dwi Yuli Shofiyana
Dwi Zubaidah
|
65
65
62
75
75
70
70
75
60
60
60
64
62
70
70
70
66
70
60
60
60
60
60
60
60
65
60
60
60
60
65
60
60
60
70
65
66
60
70
70
75
70
7
65
70
70
65
70
75
65
80
80
72
70
65
70
65
72
68
70
70
76
62
63
65
62
62
63
65
60
|
74
65
60
70
70
75
65
65
70
72
60
66
60
65
65
66
64
68
72
66
66
66
64
64
76
76
74
72
64
60
66
66
66
70
76
75
85
84
72
75
70
65
72
70
70
65
66
70
65
66
70
82
70
65
65
70
62
72
70
65
62
66
70
62
70
75
76
60
64
70
|
80
75
64
70
75
85
75
75
78
75
66
64
60
72
75
76
62
75
72
75
71
72
71
70
70
70
77
72
74
73
71
72
70
75
75
70
62
90
74
66
65
70
72
66
80
62
70
66
70
62
64
76
70
65
70
62
81
80
60
64
70
76
62
70
70
82
62
70
80
70
|
Tabel VII
Pelaksanaan KBK dan Prestasi Siswa Dalam
Materi Bahasa Indonesia
No |
Nama Siswa |
Nilai Pelaksanaan KBK |
Prestasi |
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69
70.
|
Muhammad Aqil Dzulfikri
Muhammad Arifin
Muhammad Arif Syafi’i
Muhammad Fahmi Arifin
Muhammad Fatoni
Muhammad Husnul Hilal
Muhammad Imron Rosyid
Muhammad Maftuhin
Muhammad Yusuf
Nur Kasan
Muhammad Muqorobin
Muhammad Syifaul Fuad
Nidlomul Amri
Panji Purnomo
Qomaruddin
Radix Yogiswara
Raihan Alwi Harahap
Sarjito
Sholeh Masruhin
Sugianto
Suharto
Sujepri Ardianto
Sujito
Sukron Bini’matirrohman
Sukron Makmun
Sutrisno
Suwartono
Suyitno
Syafi’i
Ulil Albab
Wahyu Fadeli
Zaki Abdillah
Yuni Eko Suyanto
Zaenal Ma’ruf
St. Hidayatul Ummah
St. Kholishoh
St. Khomariyah
St. Listiana
St. Muzayyanatin
St. Ni’matus Sholihah
St. Ni’matus Sa’diyah
St. Nur Hamidah
St. Nur Lianawati
St. Nur Halimah
St. Nur Hidayah
St. Nur Kholilah
St. Nur Koyimah
St. Zulaihah
Suci Dwi Wahyuningsih
Suismi
Sulfika Mayasari
Tonalina Husna Alsana
Tutik Purwati
Amatul Qoriyah
Umi Sholihah
Ummu Kultsum
Unti Astutik
Uswatun Hasanah
Wartik
Wirani Rahmawati
Wiwik Handayani
Yanti
Yuhni Ahsani Taqwim
Yuni Nirmalasari
Yuli Sa’adah
Zahrotun Nihayah
Zumaroh
Unti Astutik
Dwi Yuli Shofiyana
Dwi Zubaidah
|
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
|
65
65
62
75
75
70
70
75
60
60
60
64
62
70
70
70
66
70
60
60
60
60
60
60
60
65
60
60
60
60
65
60
60
60
70
65
66
60
70
70
75
70
70
65
70
70
65
70
75
65
80
80
72
70
65
70
65
72
68
70
70
76
62
63
65
62
62
63
65
60
|
Tabel VIII
Pelaksanaan KBK dan Prestasi Siswa Dalam
Materi Matematika
No |
Nama Siswa
|
Nilai Pelaksanaan KBK |
Prestasi |
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69
70.
|
Muhammad Aqil Dzulfikri
Muhammad Arifin
Muhammad Arif Syafi’i
Muhammad Fahmi Arifin
Muhammad Fatoni
Muhammad Husnul Hilal
Muhammad Imron Rosyid
Muhammad Maftuhin
Muhammad Yusuf
Nur Kasan
Muhammad Muqorobin
Muhammad Syifaul Fuad
Nidlomul Amri
Panji Purnomo
Qomaruddin
Radix Yogiswara
Raihan Alwi Harahap
Sarjito
Sholeh Masruhin
Sugianto
Suharto
Sujepri Ardianto
Sujito
Sukron Bini’matirrohman
Sukron Makmun
Sutrisno
Suwartono
Suyitno
Syafi’i
Ulil Albab
Wahyu Fadeli
Zaki Abdillah
Yuni Eko Suyanto
Zaenal Ma’ruf
St. Hidayatul Ummah
St. Kholishoh
St. Khomariyah
St. Listiana
St. Muzayyanatin
St. Ni’matus Sholihah
St. Ni’matus Sa’diyah
St. Nur Hamidah
St. Nur Lianawati
St. Nur Halimah
St. Nur Hidayah
St. Nur Kholilah
St. Nur Koyimah
St. Zulaihah
Suci Dwi Wahyuningsih
Suismi
Sulfika Mayasari
Tonalina Husna Alsana
Tutik Purwati
Amatul Qoriyah
Umi Sholihah
Ummu Kultsum
Unti Astutik
Uswatun Hasanah
Wartik
Wirani Rahmawati
Wiwik Handayani
Yanti
Yuhni Ahsani Taqwim
Yuni Nirmalasari
Yuli Sa’adah
Zahrotun Nihayah
Zumaroh
Unti Astutik
Dwi Yuli Shofiyana
Dwi Zubaidah
|
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
|
74
65
60
70
70
75
65
65
70
72
60
66
60
65
65
66
64
68
72
66
66
66
64
64
76
76
74
72
64
60
66
66
66
70
76
75
85
84
72
75
70
65
72
70
70
65
66
70
65
66
70
82
70
65
65
70
62
72
70
65
62
66
70
62
70
75
76
60
64
70
|
Tabel IX
Pelaksanaan KBK dan Prestasi Siswa Dalam
Materi Bahasa Inggris
No |
Nama Siswa
|
Nilai Pelaksanaan KBK |
Prestasi |
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69
70.
|
Muhammad Aqil Dzulfikri
Muhammad Arifin
Muhammad Arif Syafi’i
Muhammad Fahmi Arifin
Muhammad Fatoni
Muhammad Husnul Hilal
Muhammad Imron Rosyid
Muhammad Maftuhin
Muhammad Yusuf
Nur Kasan
Muhammad Muqorobin
Muhammad Syifaul Fuad
Nidlomul Amri
Panji Purnomo
Qomaruddin
Radix Yogiswara
Raihan Alwi Harahap
Sarjito
Sholeh Masruhin
Sugianto
Suharto
Sujepri Ardianto
Sujito
Sukron Bini’matirrohman
Sukron Makmun
Sutrisno
Suwartono
Suyitno
Syafi’i
Ulil Albab
Wahyu Fadeli
Zaki Abdillah
Yuni Eko Suyanto
Zaenal Ma’ruf
St. Hidayatul Ummah
St. Kholishoh
St. Khomariyah
St. Listiana
St. Muzayyanatin
St. Ni’matus Sholihah
St. Ni’matus Sa’diyah
St. Nur Hamidah
St. Nur Lianawati
St. Nur Halimah
St. Nur Hidayah
St. Nur Kholilah
St. Nur Koyimah
St. Zulaihah
Suci Dwi Wahyuningsih
Suismi
Sulfika Mayasari
Tonalina Husna Alsana
Tutik Purwati
Amatul Qoriyah
Umi Sholihah
Ummu Kultsum
Unti Astutik
Uswatun Hasanah
Wartik
Wirani Rahmawati
Wiwik Handayani
Yanti
Yuhni Ahsani Taqwim
Yuni Nirmalasari
Yuli Sa’adah
Zahrotun Nihayah
Zumaroh
Unti Astutik
Dwi Yuli Shofiyana
Dwi Zubaidah
|
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
|
80
75
64
70
75
85
75
75
78
75
66
64
60
72
75
76
62
75
72
75
71
72
71
70
70
70
77
72
74
73
71
72
70
75
75
70
62
90
74
66
65
70
72
66
80
62
70
66
70
62
64
76
70
65
70
62
81
80
60
64
70
76
62
70
70
82
62
70
80
70
|
C. Analisa Data
Untuk menganalisa data-data yang penulis peroleh mengenai
pelaksanaan KBK dan prestasi siswa dalam materi UAN (Bahasa Indonesia,
Matematika dan Bahasa Inggris) sebagaimana tersajikan dalam tabel-tabel diatas,
kemudian penulis mencari korelasi antara pelaksanaan KBK dengan materi yang di
UAN kan sebagaimana pada tabel-tabel sebagai berikut.
Tabel X
Korelasi Antara Pelaksanaan KBK Dengan Prestasi Materi Bahasa Indonesia
No
|
X
|
Y
|
X2
|
Y2 |
XY |
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
|
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
|
65
65
62
75
75
70
70
75
60
60
60
64
62
70
70
70
66
70
60
60
60
60
60
60
60
65
60
60
60
60
65
60
60
60
70
65
66
60
70
70
75
70
7
65
70
70
65
70
75
65
80
80
72
70
65
70
65
72
68
70
70
76
62
63
65
62
62
63
65
60
|
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
|
4225
4225
3844
5625
5625
4900
4900
5625
3600
3600
3600
4096
3844
4900
4900
4900
4356
4900
3600
3600
3600
3600
3600
3600
3600
4225
3600
3600
3600
3600
4225
3600
3600
3600
4900
4225
4356
4225
4900
4900
5625
4900
4900
4225
4900
4900
4225
4900
5625
4225
6400
6400
5184
4900
4225
4900
4225
5184
4624
4900
4900
5776
3844
3969
4225
3844
3844
3969
4225
3600
|
4550
4550
4340
5250
5250
4900
4900
5250
4200
4200
4200
4480
4340
4900
4900
4900
4620
4900
4200
4200
4200
4200
4200
4200
4200
4550
4200
4200
4200
4200
4550
4200
4200
4200
5600
5200
5200
4800
5600
5600
6000
5600
5600
5200
5600
5600
5200
5600
6000
5200
6400
6400
5760
5600
5200
5600
5200
5760
5440
5600
5600
5080
4960
5040
5200
4960
4960
5040
5200
4800
|
å
|
5260
|
4635
|
397000
|
310584
|
352590
|
Hasil pengolahan data diatas akan dianalisa melalui rumus Product
Moment sebagai berikut :
rxy =
∑ x = 5260
∑ y = 4635
∑ X2 = 397.000
∑ y2 = 310.580
∑ xy = 352590
N = 70
rxy =
=
=
=
=
=
Dari hasil perhitungan harga kritik “r” product moment dengan
N = 70 pada taraf signifikasi 5%= 0,235, maka terbukti lebih besar harga kritik
pada “r” product moment, yaitu 1,696 > 0,235.
Maka membuktikan bahwa pelaksanaan KBK ada korelasi signifikan antara
KBK dengan prestasi belajar siswa pada materi Bahasa Indonesia.
Tabel XI
Korelasi Antara Pelaksanaan KBK Dengan Prestasi Materi Matematika
No
|
X
|
Y
|
X2
|
Y2 |
XY |
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
|
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
|
74
65
60
70
70
75
65
65
70
72
60
66
60
65
65
66
64
68
72
66
66
66
64
64
76
76
74
72
64
60
66
66
66
70
76
75
85
84
72
75
70
65
72
70
70
65
66
70
65
66
70
82
70
65
65
70
62
72
70
65
62
66
70
62
70
75
76
60
64
70
|
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
4900
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
|
5476
4225
3600
4900
4900
5625
4225
4225
4900
5184
3600
4356
3600
4225
4225
4356
4096
4624
5184
4356
4356
4356
4096
4096
5776
5776
5476
5184
4096
3600
4356
4356
4356
4900
5776
5625
7225
7056
5184
5625
4900
4225
5184
4900
4900
4225
4356
4900
4225
4356
4900
6724
4900
4225
4225
4900
3844
5184
4900
4225
3844
4356
4900
3844
4900
5625
5776
3600
4094
4900
|
5180
4550
4200
4900
4900
5250
4550
4550
4900
5040
4200
4620
4200
4550
4550
4620
4480
4760
5040
4620
4620
4620
4480
4480
5320
5320
5180
5040
4480
4200
4620
4620
4620
4900
6080
6000
6800
6720
5760
6000
5600
5200
5760
5600
5600
5200
5280
5600
5200
5280
5600
6560
5600
5200
5200
5600
4960
5760
5600
5200
4960
5280
5600
4960
5600
6000
6080
4800
5120
5600
|
å
|
5260
|
4800
|
397000
|
331190
|
364846
|
Hasil pengolahan data diatas
dianalisa dengan memakai rumus Product Moment sebagai berikut :
∑ x = 5260
∑ y = 4800
∑ X2 = 397.000
∑ y2 = 331190
∑ xy = 364846
N = 70
rxy =
=
=
=
=
=
=
Dari hasil perhitungan yang
dikonsultasikan harga kritik “r” product moment dengan N = 70 pada taraf
signifikasi 5% = 0,235, maka terbukti lebih besar harga kritik pada “r” product
moment, yaitu 2,198 > 0,235.
Maka membuktikan bahwa pelaksanaan
KBK ada korelasi signifikan antara KBK dengan prestasi belajar siswa pada
materi Matematika.
Tabel XII
Korelasi Antara Pelaksanaan KBK Dengan Prestasi Materi Bahasa Inggris
No
|
X
|
Y
|
X2
|
Y2 |
XY |
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
|
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
|
80
75
64
70
75
85
75
75
78
75
66
64
60
72
75
76
62
75
72
75
71
72
71
70
70
70
77
72
74
73
71
72
70
75
75
70
62
90
74
66
65
70
72
66
80
62
70
66
70
62
64
76
70
65
70
62
81
80
60
64
70
76
62
70
70
82
62
70
80
70
|
5625
5625
5625
5625
5625
5625
5625
5625
5625
5625
5625
5625
5625
5625
5625
5625
5625
5625
5625
5625
5625
5625
5625
5625
5625
5625
5625
5625
5625
5625
5625
5625
5625
5625
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
6400
|
6400
5625
4096
4900
5625
7225
5625
5625
6084
5625
4356
4096
3600
5184
5625
5776
3844
5625
5184
5625
5141
5184
5141
4900
4900
4900
5929
5184
5476
5329
5141
5184
4900
5625
5625
4900
3844
8100
5476
4356
4225
4900
5184
4356
6400
3844
4900
4356
4900
5776
4900
4225
4900
3844
6561
6400
3600
4096
4900
5776
3844
4900
4900
5184
3844
4900
4900
5184
3844
4900
|
6000
5625
4800
5250
5625
6375
5625
5625
5850
5625
4950
4800
4500
5400
5625
5700
4650
5625
5400
5625
5325
5400
5325
5250
5250
5250
5775
5400
5550
5475
5325
5400
5250
5625
6000
5600
4960
7200
5920
5280
5200
5600
5760
5280
6400
4960
5600
5280
5600
4960
5120
6080
5600
5200
5600
4960
6480
6400
4800
5120
5600
6080
4960
5600
5600
5760
4960
5600
4800
5600
|
å
|
5430
|
4891
|
421650
|
352835
|
383695
|
Hasil pengolahan diatas dianalisa
dengan menggunakan rumus Product Moment sebagai berikut :
rxy =
∑ x = 5430
∑ y = 4891
∑ X2 = 421650
∑ y2 = 352835
∑ xy = 383995
N = 70
Maka =
rxy =
=
=
=
=
=
Dari hasil perhitungan harga kritik
“r” product moment dengan N = 70 pada taraf signifikasi 5% = 0, 235,
maka membuktikan lebih besar harga kritik pada tabel “r” product moment,
yaitu 1,949 > 0,235.
Dengan demikian membuktikan bahwa pelaksanaan KBK ada
korelasi signifikan antara KBK dengan prestasi belajar siswa pada materi Bahasa
Inggris.
Berdasarkan analisa data diatas,
terbukti bahwa pelaksanaan KBK ada pengaruh terhadap hasil belajar siswa dengan
harga kritik “r” Product Moment” Bahasa Indonesia = 1,696 > 0,235,
Matematika = 2,198 > 0,235 dan Bahasa Inggris = 1,949 > 0,235. sehingga
memperoleh rata-rata = . Dan rata-rata nilai masing-masing materi yang di UAN
kan 1,947 > 0,235.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan skripsi dengan
judul “Pengaruh Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Terhadap Hasil
Belajar Siswa di Madrasah Tsanawiyah Manbail Futuh Beji – Jenu – Tuban”, dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
Kurikulum
Berbasis Kompetensi merupakan kurikulum baru (kurikulum 2004) dengan sistem
pembelajaran yang bukan hanya menekankan pada materi saja, namun berupaya agar
siswa/peserta didik memiliki pengetahuan melalui kompetensi dasar yang telah
dimiliki, dengan cara mengetahui, memahami, dan bisa mempraktekkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Sehingga pengetahuan yang diperoleh bukan hanya sekedar
tahu, akan tetapi menjadi milik pribadi.
Sumber belajar
siswa/peserta didik diperoleh dari lingkungan sekitar yang mengandung
unsur-unsur pendidikan dan pengetahuan (bukan hanya bersumber pada guru dan
buku). Dengan pendayagunaan sumber belajar secara bervariasi dan
mengkombinasikan penyajian pembelajaran akan memotivasi minat belajar
siswa/peserta didik.
Kurikulum
Berbasis Kompetensi menggunakan sistem evaluasi :
Belajar tuntas
(mastery learning), bagi siswa yang belum mampu harus berupaya dengan
pengulangan-pengulangan, dan bagi yang telah mampu dapat melanjutkan pada
program berikutnya.
Dengan sistem yang demikian ini
diharapkan tidak akan menghambat potensi siswa lain yang memiliki kompetensi
dasar lebih baik dari yang lain juga memberi peluang bagi siswa yang kurang
mampu agar mereka lebih mampu.
Penilaian
berkelanjutan ; penilaian bukan bersifat temporer, tetapi penilaian dilakukan
dengan proses mulai pembelajaran berlangsung hingga berakhir dan pada setiap
saat, yang menyangkut aspek kognetif, afektif dan psikomotor baik secara
individual maupun kelompok dengan sistem evaluasi tersebut diatas akan
menggugah minat belajar siswa/peserta didik untuk belajar tanpa merasa
tertekan.
Setelah
melalui analisa terhadap variabel-variabel dalam penelitian skripsi ini dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)ada pengaruh
terhadap hasil belajar siswa.
Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas maka diharapkan :
Para guru
terus mempertahankan atau terus berupaya untuk mengetrapkan KBK sesuai dengan
pedoman-pedoman yang ditentukan. Juga menambah pengalaman tentang pengetrapan
sistem KBK malalui buku-buku tentang KBK.
Dengan memperbanyak
variasi dalam menggunakan metode dalam pembelajaran yang mengarah pada renah
kognetif, efektif dan psikomotor, agar para peserta didik tidak cepat bosan
dalam belajar.
PENGARUH
PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI
MADRASAH TSANAWIYAH MANBAIL FUTUH
BEJI – JENU –
TUBAN
I. S
K R I P S I
Diajukan
untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
Gelar
Sarjana Strata Satu (S-1) Pendidikan Agama Islam pada
Sekolah
Tinggi Ilmu Tarbiyah Makhdum Ibrahim Tuban
Tahun
Akademi 2004/2005
Oleh :
Hj. MUTAFARRIDA, BA
NIM/NIMKO : 2003.4.25.0001.00925
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
MAKHDUM IBRAHIM
TUBAN
2005
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MAKHDUM IBRAHIM
(STITMA) TUBAN
STATUS : TERAKREDITASI
BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI
Nomor : 03304/Ak-I-III-012/SUHPBI/VI/2000
Jl. Manunggal No. 10-12 Telp. (0356) 331572 Tuban Kode Pos 62318
Nota : Persetujuan Tuban,
9 Juni 2005
Lamp. : 4 (lima) Exp. Kepada
Hal : Naskah Skripsi Yth. Bapak Ketua
STITMA Tuban
Di –
T u b a n
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Setelah diadakan pemeriksaan, penelitian serta perbaikan
seperlunya, maka kami berpendapat bahwa naskah skripsi saudara :
Nama : Hj. MUTAFARRIDA, BA
Nimko : 2003.4.25.0001.00925
Judul
Skripsi : PENGARUH PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS
KOMPETENSI (KBK) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH MANBAIL
FUTUH BEJI – JENU – TUBAN
Telah dapat diajukan sebagai salah satu syarat untuk
menempuh ujian guna memperoleh gelar Sarjana Agama pada STITMA Tuban.
Harapan kami hendaknya skripsi ini dapat diterima dan
mendapatkan pengesahan dari fakultas.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing
Drs. H. ABDURRAHMAN GHANY, MA |
Ketua
Drs. H. ABDURRAHMAN GHANY, MA
|
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MAKHDUM IBRAHIM
(STITMA) TUBAN
STATUS : TERAKREDITASI
BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI
Nomor : 03304/Ak-I-III-012/SUHPBI/VI/2000
Jl. Manunggal No. 10-12 Telp. (0356) 331572 Tuban Kode Pos 62318
P E N G E S A H
A N
Skripsi ini dipertahankan di
hadapan Dewan Penguji Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Makhdum Ibrahim
Tuban pada :
Hari : Ahad
Tanggal : 12 Juni 2005
Tempat : STITMA Tuban
Telah diterima untuk memenuhi
syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S-1) dalam Ilmu
Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Makhdum Ibrahim Tuban.
Tuban, 12 Juni 2005
Ketua STITMA,
Drs. H. ABDURRAHMAN GHANY, MA
Dewan Penguji :
1. KH. Mashad, SH, M.A. ( )
2. Drs. Kasduri, M.A. ( )
HALAMAN MOTTO
﴾١١
: ﻪﻟﺪﺎﺠﻣﻠﺍ ﺓﺮﻭﺴ﴿ ﺖﺎﺠﺭ ﺩ ﻢﻟﻌﻟﺍ ﺍﻮﺘﻮﺃ ﻥﻴﺫﻟﺍﻮ ﻡﻜﻧﻤ ﺍﻮﻧﻣﺍ ﻥﻳ ﺬﻠﺍ ﷲﺍ ﻊﻔﺭﻳ
“Niscaya Allah
akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang
yang berilmu pengetahun beberapa derajat”. (Q. S. Al Mujadalah : 11).
﴾ﻢﻠﺴﻣ
ﻩﺍﻮﺮ﴿ ﺔﻧﺟﻠﺍ ﻰﻠﺍ ﺎﻗﻳﺭﻁ ﻪﻟ ﷲﺍ ﻞﻬﺴ ﺎﻣﻟﻋ ﻪﻴﻔ ﺲﻤﺘﻠﻴ ﺎﻗﻳﺮﻁ ﻙﻠﺴ ﻦﻤ
“Barang siapa
menempuh jalan untuk mencari ilmu Allah memudahkan baginya jalan menuju surga”.
(Hadits Riwayat Muslim).
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
1.
Kedua orang tuaku, yang
senantiasa mendo’akan ku.
2.
Suamiku dan para putra putriku
tercinta yang senantiasa memotivasi dan mendukung untuk penyelesaikan
belajarku.
3.
Saudara-saudaraku yang selalu
membantuku.
KATA PENGANTAR
J.
K. Bismillahirrahmanirrohim
Al-Hamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT dalam qolbu yang dalam atas curahan karunia-Nya dengan
penuh Hidayah dan Maunah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan keharibaan
Rasulullah Muhamamad Saw yang telah menuntun umatnya dari dunia kejahiliyahan
menuju dunia Islamiyah dengan menjunjung tinggi imu pengetahun yang dipancari
oleh cahaya keimanan dan keislaman.
Penulisan skripsi dimaksudkan untuk memenuhi sebagian
syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S – 1) pada Sekolah
Tinggi Makhdum Ibrahim (STITMA) Tuban pada jurusan Pendidikan Agama Islam.
Dalam penulisan skripsi ini tak lepas dari bantuan berbagai pihak,
maka tak lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada :
1.
Bapak Drs. H. Abdurrahman
Ghany, MA selaku Ketua STITMA Tuban dan Pembimbing skripsi yang banyak memberikan
motivasi, petunjuk dan pengarahan-pengarahan dalam penyusunannya.
2.
Para Bapak Dosen STITMA yang
telah banyak memberikan ilmu dalam pembelajaran dengan penuh keikhlasan
sehingga sangat membantu dalam pembuatan skripsi ini.
3.
Bapak Drs. Muhtarom SH selaku Kepala
Sekolah MTs. Manbail Futuh Beji Jenu Tuban dan seluruh guru serta karyawan yang
telah banyak membantu dan memberikan kesempatan sepenuhnya kepada penulis dalam
penelitian untuk penyelesaikan skripsi.
4.
Seluruh keluarga khususnya
suami tercinta yang telah memberikan dorongan dan segala bantuan yang penulis
butuhkan.
Penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat perbaikan sangat penulis harapkan
demi kebaikannya.
Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikan para
bapak dan ibu semoga diterima oleh Allah SWT sebagai amal yang sholih, dan
semoga skripsi ini bermanfaat Amin.
Tuban, 10 Juni 2005
Penulis
Hj.MUTAFARRIDA, BA
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. x
BAB
I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Penegasan Judul........................................................................... 4
C. Alasan Pemilihan Judul ............................................................... 5
D. Rumusan Masalah........................................................................ 5
E. Tujuan Pembahasan..................................................................... 6
F. Metodologi Pembahasan ............................................................. 6
G. Hipotesa....................................................................................... 7
H. Sistematika Pembahasan ............................................................. 7
BAB
II LANDASAN TEORI ...................................................................... 9
A. Pembahasan Tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) 9
1. Pengertian Kurikulum Berbasis Kompotensi (KBK) ............ 9
2. Pengertian Kompotensi didalam Kurikulum Berbasis
Kompetensi
(KBK) .............................................................. 9
3. Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompotensi
(KBK) ........ 10
4. Komponen-komponen dalam Kurikulum Berbasis
Kompotensi
(KBK) .............................................................. 15
5. Evaluasi dalam Kurikulum Berbasis Kompotensi
(KBK) ... 23
B. Pembahasan Mengenai Hasil Belajar Siswa ................................ 26
1. Pengertian Hasil Belajar Siswa ............................................. 26
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Siswa........ 28
C. Pengaruh Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
dalam Hasil
Belajar Siswa .............................................................................. 32
BAB
III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 35
A. Populasi dan Sampel .................................................................. 35
B. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 37
C. Teknik Analisa Data ................................................................... 38
BAB
IV LAPORAN HASIL PENELITIAN ............................................... 39
A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 39
B. Penyajian Data ............................................................................ 51
C. Analisa Data ............................................................................... 69
BAB
V PENUTUP ....................................................................................... 85
A. Kesimpulan ................................................................................. 85
B. Saran – saran ............................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
TABEL Hal
I.
Mata Pelajaran
Umum dan Khusus di MTs. Manbail Futuh ..................... 43
II.
Daftar
Nama-nama Guru dan Karyawan MTs. Manbail Futuh
Tahun Pelajaran 2004/2005......................................................................... 44
III. Keadaan Siswa di Madrasah Tsanawiyah Manbail
Futuh Tahun
Pelajaran 2004/2005 ................................................................................... 47
IV. Data Fasilitas Sekolah................................................................................. 49
V.
Guru Yang
Mengajar Pada Kelas Sampel dan Pelaksanaan KBK ............ 51
VI. Hasil Prestasi Siswa Dalam Materi Bahasa
Indoensia, Matematika dan
Bahasa Inggris ........................................................................................... 52
VII. Pelaksanaan KBK dan Prestasi Siswa Dalam Materi
Bahasa Indonesia ... 57
VIII. Pelaksanaan KBK dan Prestasi Siswa Dalam Materi
Matematika ............ 61
IX. Pelaksanaan KBK dan Prestasi Siswa Dalam Materi
Bahasa Inggris ....... 65
X.
Korelasi
Antara Pelaksanaan KBK Dengan Prestasi Materi
Bahasa Indonesia ....................................................................................... 69
XI. Korelasi Antara Pelaksanaan KBK Dengan Prestasi
Materi Matematika . 74
XII. Korelasi Antara Pelaksanaan KBK Dengan Prestasi
Materi
Bahasa Inggris ........................................................................................... 79
DAFTAR KEPUSTAKAAN
-
Abu Bakar Muhammad, Drs., Pedoman
Pendidikan dan Pengajaran, Surabaya, Usaha Nasional, 1981.
-
Ametembun, N.A, Evaluasi
Belajar Kriteria-kriteria dan Tehnik, Filsafat IKIP, Bandung, 1981.
-
Arikunto Suharsimi, Dr. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineka Cipta, 1993.
-
Departemen Dalam Negeri, Petunjuk
Administrasi Sekolah Menengah Program Pengajaran, Depdikbud, 1983.
-
Depag Dirjen Kelembagaan Agama
Islam Kurikulum 2004, Standart Kompetensi, Jakarta, 2004.
-
Depag Dirjen Kelembagaan Agama
Islam, Kurikulum 2004 Pedoman Umum Pengembangan Silabus, Jakarta,
2004.
-
Depag Dirjen Kelembagaan, Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum 2004, Jakarta, 2004.
-
Depdiknas, Model-model
Pembelajaran, Surabaya, 2004.
-
Depdiknas, Pengembangan
Kurikulum dan Sistem Pengujian Berbasis Kompetensi, Surabaya, 2002.
-
Depdiknas, Pedoman Portofolio
untuk Penilaian, Surabaya, 2003 – 2004.
-
Depdiknas, Undang-undang
RI Nomor : 20 Tahun Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, PT.
Sekala Jalmakarya, 2003.
-
Depdikbud R.J, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, 1988.
-
Depdikbud, Kedudukan Evaluasi
Dalam Pembelajaran, Jakarta, 2002.
-
Depdikbud Subdin Dikmenum, Pengembangan
Silabus dan Implementasi Pembelajarasn Kurikulum 2004, Proyek
Peningkatan Mutu SMU Jawa Timur, 2004.
-
Depdiknas Dirjen Pendidikan
Dasar dan Menengah Umum, Konsep Dasar dan Pola Pelaksanaan Pendidikan
Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skill), di SMU, Jakarta, 2002.
-
Depdikbud Subdin Dikmenum, Sistem
Penelitian Kurikulum 2004, Surabaya, 2004.
-
Depdikbud Subdin Dikmenum, Pelaksanaan
Kurikulum 2004, Surabaya, 2004.
-
E. Mulyasa, Dr. M.Pd, Kurikulum
Berbasis Kompetensi, Bandung, Rosda Karya, 2002.
-
Hadi Sutrisno, Prof, Drs. MA, Metodologi
Research 2, Yogyakarta, Universitas Gajah Mada, 1984.
-
Nurhadi, Dr. M.Pd, Burhan Yasin
Dr. DipBis.Ad, Med, Agus Gerrad Senduk, Drs, M.Pd, Konstektual dan
Penerapnnya Dalam Pendidikan, Surabaya – Indonesia, Usaha Nasional,
1982.
-
Marimba Ahmad, Drs., Petunjuk
Praktis Menyusun Risalah dan Skripsi, Surabaya, Bina Ilmu, 1984.
-
Mulyono Sigit, Strategi
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta, 2002.
-
Surahmat Winarno Prof, Dr, Pengantar
Interaksi Mengajar Belajar, Bandung, Tersito, 1982.
-
-
S. Nasution Prof. Dr, Didaktik
Azaz-azaz Mengajar, Bandung, Jemmar, 1992
-
Tim Peneliti Program
Pacasarjana UNY, Pedoman Pengembangan Instrumen dan Penilaian Ranah
Efektif, Depdiknas, 2003 – 2004.
-
Tim Depdiknas, Pedoman
Pengembangan Instrumen dan Penilaian Psikomotor Pascasarjana Universitas Negeri
Yogyakarta, 2003.
-
Wojowasito, S. Prof, Drs.,
Poerwodarminta W.J. S., Kamus Lengkap Inggris – Indonesia Indonesia –
Inggris, Bandung, Hasta, 1980.
0 komentar:
Post a Comment